Ingin Sektor Keuangan Negara Lebih Stabil, Ini Kata OJK

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut masih banyak tantangan yang harus dihadapi oleh Indonesia untuk membuat sektor keuangan dalam negeri lebih stabil lagi, paling tidak ada tiga tantangan yang harus dihadapi. Deputi Komisioner Institute OJK Sukarela Batunanggar mengatakan, tantangan pertama yang harus dihadapi adalah bagaimana meningkatkan inklusif keuangan.

Menurutnya, saat ini masih sangat sedikit sekali masyarakat yang tersentuh oleh akses perbankan. "Sistem keuangan kita yang melewati dua krisis bagaimana kita melakukan transformasi di sektor keuangan suatu usaha yang cukup bagus. Sehingga stabilitas keuangan kita terjaga itu sesuatu catatan positif," ujarnya dalam acara ngobrol santai di Gedung OJK Soemitro, Jakarta, Jumat, 13 April 2018.

"Kita masih ada isu mendasar, inklusi keuangan yang masih rendah. Masih banyak sekali masyarakat yang belum tersentuh," imbuhnya.

Selanjutnya, kata Batunanggar, sektor keuangan juga harus bisa menyelesaikan masalah terbatasnya akses kredit kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Padahal menurutnya, UMKM memiliki potensi yang sangat besar bagi perbankan untuk menyalurkan kredit.

Selain itu, jumlah pelaku UMKM di Indonesia semakin hari semakin bertambah. "Pelaku UMKM banyak sekali. Tapi porsi kredit yang diberikan masih relatif kecil sekali. Kurang lebih sekitar 20%," ucapnya.

Batunanggar juga menjelaskan, sektor keuangan juga masih perlu tingkatkan lagi baik dari sisi pelayanan. Berbagai inovasi dan juga efisiensi perlu dilakukan agar masyarakat juga semakin berminat memiliki akun di bank.

"Tantangan yang ketiga itu efisiensi sektor keuangan masih perlu ditingkatkan. Biaya-biaya transaksi keuangan harus diarahkan. Untuk itu OJK sangat memiliki konsentrasi pengembang keuangan digital. Dengan inovasi ini permasalahan ini bisa di pecahkan," pungkasnya.