35 BUMN Patungan Biayai Sambungan Listrik Rumah Tangga Tak Mampu

| Selasa, 07/08/2018 17:35 WIB
35 BUMN Patungan Biayai Sambungan Listrik Rumah Tangga Tak Mampu Sebanyak 35 BUMN menandatangani kesepakatan program pembiayaan sambungan listrik rumah tangga tidak mampu di wilayah Jawa Barat dan Banten, Selasa (7/8). (Foto: Ilyas Praditya/liputan6)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kementerian BUMN melakukan sinergi untuk melakukan percepatan penyambungan jaringan listrik di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk mengejar target rasio elektrifikasi hingga 99%. 

Memenuhi target tersebut, sebanyak 35 perusahaan negara atau pelat merah patungan membiayai penyambungan listrik bagi rumah tangga tidak mampu di sekitar Jawa Barat bagian selatan dan Banten. Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan, pihaknya bersama perusahaan BUMN memberikan bantuan untuk menyambung listrik bagi masyarakat tidak mampu.

"Masih ada warga yang mengakses listrik tapi itu diambil dari rumah tetangganya (levering). Dengan bantuan sambungan listrik melalui sinergi BUMN ini, maka warga sepenuhnya akan menikmati listrik resmi dari PLN. Ini tentunya sangat membantu masyarakat dalam menopang kegiatan ekonomi rumah tangganya," kata Rini saat melakukan sinergi yang ditandai dengan penandatanganan kerja sama `Program Sinergi BUMN Sambung Listrik Gratis Bagi Rumah Tangga Tidak Mampu` antara PT PLN (Persero) dengan 35 BUMN lainnya, Selasa, 7 Agustus 2018.

Rini menjelaskan, program ini ditujukan kepada 317.000 KK (Kepala Keluarga) yang tidak mampu yang tersebar di wilayah Jawa Barat yang disambung listriknya dengan total tegangan 450 VA. Jika data tersebut, lanjut Rini, ditambah dengan kawasan Banten, maka masyarakat yang akan tersambung listriknya dari program ini adalah 360.000 KK.

Kemudian, biaya yang akan dibayarkan oleh perusahaan-perusahaan BUMN ini merupakan biaya untuk penyambungan listrik dengan total biaya Rp 1.100.000/450 VA. Rini menuturkan, alasan sebagian besar warga tidak menyambungkan listrik secara resmi disebabkan karena mahalnya biaya instalasi dan penyambnungan listrik yang berkisar Rp 900 ribu hingga Rp 1,1 juta.

Menteri BUMN memberikan total biaya yang terkumpul untuk menyambung 317.000 KK yakni sebanyak Rp 360 Miliar. "50% itu dari perusahaan BUMN, kemudian sisanya 50% dari PLN," ucapnya.

Diketahui, 35 BUMn yang ikut patungan tersebut diantaranya PLN, Telkom, BRI, Pertamina, Bank Mandiri, BNI, Angkasa Pura II, Pelindo II, BTN, Pupuk Indonesia, Wijaya Karya, PT PP, PGN, Waskita Karya, Pegadaian, PTPN III, Antam, Jasa Marga, Jasa Raharja, Taspen, Airnav, Askrindo, Jasindo, ASDP Indonesia, Perum Bulog, Jamkrindo, Biofarma, Semen Indonesia, Hutama Karya, Kereta Api Indonesia, Dahana, Perhutani, Pindad, Pos Indonesia dan Jiwasraya.

PLN mencatat, saat ini rasio elektrifikasi Provinsi Jawa Barat tercatat di level 96,79% dengan jumlah KK yang belum terlistriki masih mencapai 334.260 KK. 

Tags : Menteri BUMN , Perusahaan BUMN , Sambungan Listrik

Berita Terkait