Produksi Kopi Dalam Negeri Turun, Darmin: Harus Diantisipasi!

| Rabu, 08/08/2018 18:28 WIB
Produksi Kopi Dalam Negeri Turun, Darmin: Harus Diantisipasi! Minuman Kopi. (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Perkembangan konsumsi Kopi nasional cukup pesat beberapa tahun terakhir, yakni 8,8% pertahun. Namun, perkembangan tersebut tidak diimbangi dengan pertumbuhan produksi Kopi nasional yang cenderung menurun, rata-rata -0,3% pertahun.

Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Darmin Nasution menegaskan, jangan sampai Indonesia nantinya akan mengimpor Kopi untuk kebutuhan konsumsi. karena itu, lanjutnya harus ada langkah antisipasi untuk mengatasi masalah tersebut. 

"Apabila kita tidak mengantisipasi dan mengatasi masalah ini, tidak menutup kemungkinan 2-3 tahun ini, Indonesia dapat menjadi importir kopi. Dengan begitu, diperlukan sebuah langkah strategis dan prospektif perkopian nasional," kata darmin dalam acara Gathering dan Rountable Discussion yang diinisiasi oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) di Hotel Borobudur, Rabu, 8 Agustus 2018.

Darmin menjelaskan, bahwa hal yang perlu jadi fokus pembahasan adalah kecilnya luasan kebun kopi yang digarap oleh petani. Saat ini, kebun kopi yang dikelola setiap keluarga petani masih relatif kecil, yakni mencapai 0,71 hektare per keluarga untuk jenis Robusta dan 0,6 hektare per keluarga untuk jenis Arabika. Padahal, luasan kebun ideal untuk setiap keluarga petani adalah 2,7 hektare setiap keluarga.

Selain itu, produktivitas kopi petani cenderung lebih rendah dari potensi, yakni 0,53 ton per hektare dari total potensi 2 ton per hektare untuk kopi Robusta dan 0.55 ton per hektare dari total potensi 1,5 ton untuk Kopi Arabika. Dua permasalahan tersebut akhirnya berimplikasi pada kemampuan finansial petani untuk modal memperluas kebun, melakukan intensifikasi dan peremajaan menjadi sangat terbatas.

"Pesan yang ingin saya sampaikan adalah Pemerintah perlu hadir dalam menyelesaikan persoalan di atas, seperti manajemen bibit kopi untuk para petani dan lain-lain, didukung dengan melibatkan riset perkebunan yang kuat," tandas Darmin seperti dikutip dari detk.com.

Diketahui, berdasarkan data Coffe market report International Coffe Organization (ICO) per Juni 2018, komoditas kopi global mengalami defisit dalam beberapa tahun terakhir, yakni sebesar 1,36 juta karung pada tahun 2017.

Tags : Produksi Kopi , Menko Ekonomi

Berita Terkait