Kebijakan BBM Satu Harga, Profesi Nelayan di Papua Mulai Dilirik

| Kamis, 14/02/2019 19:00 WIB
Kebijakan BBM Satu Harga, Profesi Nelayan di Papua Mulai Dilirik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). (Foto: Ilustrasi)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Profesi nelayan di Papua mulai dilirik sebagai profesi yang sangat menjanjikan. Hal ini manfaat dari kebijakan Presiden Joko Widodo soal Bahan Bakar Minyak (BBM) satu harga di daerah tersebut. 

“Kalau harga per liter 60-100 ribu itu luxury good. Kalau nelayan isi 40 liter itu Rp 4 juta, itu bukan nyari ikan sebagai penghasilan. Tapi setara main golf. Harga ikan bisa mahal, begitu BBM turun harga, jadi nessecity good. Tadinya cari ikan atau nelayan bukan sebagai mata pencarian. Sekarang bisa ditunjang kebutuhan keluarga,” kata Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo di Jakarta, Rabu 13 Februari 2019.

Menurut Darmawan, sebelumnya ia tak pernah terpikir bahwa ada kebijakan BBM satu harga karena secara hitungan ekonomi itu tidak masuk. "Di situlah beliau (Presiden Jokowi) melontarkan, keputusan enggak hanya rasionalitas tapi keadilan sosial,” jelasnya.

Darmawan meyakinkan berbagai cerita rasa terima kasih masyarakat Papua tersebut kepada Jokowi bukan saja di atas kertas semata. Dia bahkan menjamin sendiri banyaknya kisah menyentuh saat masyarakat Papua bisa menempuh jarak sekolahnya dari satu kabupaten ke kabupaten lainnya berkat kebijakan BBM satu harga.

“Kalau di Jakarta kita mudah mencari angkutan umum, ojek daring misalnya. Di sana sulit. Dan setiap kabupaten belum tentu punya sekolah lanjutan. Misalnya di kabupaten ini hanya ada SD, di sana ada SMP tapi jaraknya bisa sampai 7-8 km. Tapi angkutan susah. Mereka terpaksa berjalan. Sekarang angkot sudah ada yang angkut karena bbm murah,” tutur Darmawan dikutip dari vertanews.id.

 

Tags : BBM , Papua , Nelayan ,

Berita Terkait