Menaker Dorong Perbaikan Ekosistem Ketenagakerjaan yang Kaku Jadi Fleksibel

| Rabu, 24/04/2019 17:07 WIB
Menaker Dorong Perbaikan Ekosistem Ketenagakerjaan yang Kaku Jadi Fleksibel Menaker Hanif Dhakiri memaparkan materi tentang ekosistem ketenagakerjaan dalam diskusi Prospek EKonomi 2019-2024 di Jakarta (dok @KemnakerRI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri mengatakan salah satu problem utama dalam dunia ketenagakerjaan yakni ekosistem ketenagakerjaan yang kaku dan rigid.

Karena itu diperlukan transformasi reformasi ketenagakerjaan di masa depan dari sebuah ekosistem ketenagakerjaan yang kaku dan rigid itu menjadi ekosistem yang fleksibel.

“Salah satu cara mendorong pertumbuhan ekonomi lebih tinggi di masa depan adalah perbaikan ekosistem ketenagakerjaan,” ujar Hanif saat menghadiri diskusi Prospek Ekonomi 2019-2024 di Jakarta, Rabu 24 April 2019.

Hanif menilai ekosistem ketenagakerjaan di Indonesia saat ini masih rigid dan kaku. Padahal ekosistem yang dibutuhkan adalah ekosistem ketenagakerjaan yang fleksibel.

Dia menjelaskan, ekosistem rigid disebabkan oleh sejumlah hal. Namun yang paling utama adalah adanya kesenjangan skill di dunia ketenagakerjaan Indonesia.

“Kita lihat angkatan kerja masih didominasi oleh lulusan SD-SMP sebanyak 58 persen, adanya miss match antara pendidikan dengan dunia industry, serta persoalan under qualification lulusan perguruan tinggi,” papar dia.

Hanif optimis jika ekosistem ketenagakerjaan berjalan baik dan fleksibel, ekonomi pun akan tumbuh dengan baik. “Sehingga pengusaha happy, everybody is happy,” pungkas dia.

Tags : Hanif Dhakiri , Kemnaker , Ekosistem Ketenagakerjaan

Berita Terkait