Tawa Civitas Untirta Pecah Saat Cak Imin Ulas Manfaat Selamatan

| Rabu, 21/03/2018 12:56 WIB
Tawa Civitas Untirta Pecah Saat Cak Imin Ulas Manfaat Selamatan Cak Imin saat menyampaikan orasi ilmiah disela prosesi wisuda mahasiswa Untirta, Banten (dok PKB)

BANTEN, RADARBANGSA.COM - Selamatan adalah suatu bentuk acara syukuran dengan mengundang beberapa kerabat atau tetangga. Secara tradisional acara syukuran dimulai dengan doa bersama, dengan duduk bersila di atas tikar, lengkap dengan hidangan nasi dengan lauk pauk yang biasa disebut `berkat`.

Nah, di depan civitas Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Panglima Santri Nusantara A Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin menuturkan sejumlah kisah menarik dibalik tradisi selamatan ini.

Dengan gaya khasnya, Cak Imin berujar selamatan adalah wujud asimilasi budaya Hindu/Budha dengan nilai-nilai keislaman yang berhasil dilakukan oleh para Wali, khususnya di tanah Jawa.

“Dulu orang Hindu/Budha mengenal sesajen, yaitu memberikan persembahan makanan di pohon yang dianggap keramat. Islam masuk ke situ dan para Wali bilang; `Tuhan bisa marah karena makanan terlalu sedikit, bikin yang lebih banyak lagi undang orang-orang kesini` dan jadilah selamatan,” kata Cak Imin.

Manfaat dari tradisi ini sangat tinggi. Menurut Cak Imin, selamatan itu bisa menolong mahasiswa dan rakyat yang kekurangan gizi, disitu mereka dengan luluasa bisa makan daging dan telur.

Selain itu, tradisi ini juga membuktikan bahwa kebersamaan mampu memupus rantai kemiskinan serta tingkatkan kecerdasan anak bangsa. Selain bergizi, kata Cak Imin, nasi berkat selamatan juga disuguhkan oleh penyelenggaranya dengan ikhlas.

“Saya agak cerdas begini ya salah satunya karena sering makan selamatan. Karena makanan selamatan itu adalah makanan paling halal didunia. Orang masak dengan cinta, sajian yang paling bagus untuk menghormati para tamu, dan ada keikhlasan disitu,” kata Cak Imin disambut gelak tawa hadirin.

Tokoh yang memang dikenal humoris lalu menantang mahasiswa FISIP Untirta untuk membuktikan pendapatnya itu. kata Cak Imin, dosen-dosen Untirta yang cerdas ini pasti pernah makan nasi berkat hasil selamatan.

“Ada mahasiswa FISIP enggak? Harusnya mahasiswa FISIP meneliti dari 10 orang cerdas apakah pernah makan nasi berkat atau belum. Dari situ ditemukan `berkat` signifikan dan terbukti meningkatkan kreatifitas, inovasi, serta kecerdasan intelektual,” seloroh Cak Imin.

Tags : Cak Imin , Untirta , Selamatan

Berita Terkait