Komentar PBNU Soal Reuni Alumni 212

| Kamis, 30/11/2017 20:27 WIB
Komentar PBNU Soal Reuni Alumni 212 Ketua Pengurus harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas. (Dok Radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Reuni, Kongres atau apapun namanya boleh saja dilakukan. Apalagi jika dimaksudkan untuk meningkatkan ukhuwah islamiyyah (persaudaraan sesama muslim) dan ukhuwah wathaniyyah (persaudaraan sesama warga negara). Pernyataan itu disampaikan oleh ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas dalam komentar persnya menanggapi rencana reuni Alumni 212, Kamis 30 November 2017.

Menurutnya, jangan ada upaya untuk mengarus-utamakan agama dalam percaturan politik praktis, apalagi menjadikan agama sebagai tunggangan politik. Politisasi agama akan mengoyak kohesivitas sosial yang pada gilirannya merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Robikin mengingatkan agar menjadikan agama sebagai inspirasi dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan jadikan agama sebagai aspirasi politik. Kesepakatan para pendiri bangsa atas NKRI (mu’ahadah wathaniyyah, konsep negara bangsa) harus kita junjung tinggi.

“Betapa rendah kedudukan agama bila dijadikan aspirasi politik hanya untuk menangguk keuntungan politik elektoral. Apalagi sekedar dikonversi dengan perolehan suara dalam politik elektoral lima tahunan,” tegas Robikin.

Tags : PBNU , Alumni 212

Berita Terkait