Cak Imin: Identitas Bangsa yang Majemuk Tak Perlu Diseragamkan

| Selasa, 12/12/2017 18:18 WIB
Cak Imin: Identitas Bangsa yang Majemuk Tak Perlu Diseragamkan Tokoh Santri Nasional, A Muhaimin Iskandar saat memberikan kuliah umum di UNP, Rabu 6 Desember 2017 (foto: Dok Radarbangsa)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Tokoh Santri Nasional, A Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin menyoroti tergerusnya identitas politik, ideologi, dan budaya bangsa Indonesia. Menurut Cak Imin, seruan demokratisasi, desentralisasi, hingga dukungan anti korupsi, kolusi dan nepotisme tak berbanding lurus dengan keluhuran persatuan bangsa.

“Ternyata, hingar bingar demokratisasi, desentralisasi, dukungan anti KKN, di sisi lain mengabaikan identitas politik, ideologi dan budaya kita sebagai bangsa yang satu utuh,” kata Cak Imin di Jakarta, Selasa 12 Desember 2017.

Justru, lanjut Cak Imin, demokratisasi, desentralisasi membuat sejumlah entitas bangsa sibuk mempererat identitas masing-masing berdasarkan kedaerahan, suku dan agama. Kondisi ini tentu rentan dipolitisir.

Dijelaskan Cak Imin, sejumlah elemen bangsa Indonesia nampak mengabaikan tujuan utama berbangsa dan bernegara sesuai dengan cita luhur founding fathers. Mereka justru sibuk menyeragamkan kebhinnekaan menurut pandangannya masing-masing.

Hal ini diperparah dengan argumentasi-argumentasi yang menyudutkan toleransi antar umat beragama. Menurut Cak Imin, tafsir-tafsir agama yang toleran dan emansipatoris kian hari semakin redup.

“Jujur saja, kita makin tak jujur dengan komitmen kita sebagai bangsa. Masih banyak munculnya format politik yang sentralistik memaksa penyeragaman nilai keberbagian kita sebagai bangsa majemuk,” keluh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Karena itu, Cak Imin mengajak semua pihak mematangkan visi dan misi yang jelas dalam membangun keindonesiaan yang baru dan lebih kuat. Karena, jelas Cak Imin, bentuk bangun kultural bangsa Indonesia belum sepenuhnya matang.

“Perlu membangun karakter bangsa. Jangan lagi ada praktek-praktek desentralisasi yang tujuan mulia malah jadi ekspresi yang negatif seperti menyeragamkan tradisi budaya daerah,” pungkas Cak Imin.

Tags : Cak Imin , PKB Bangun Keindonesiaan Baru

Berita Terkait