Bangun Jiwa Entrepreneurship, Mahasiswa TBI UIN Banten Belajar Ecopreneurship Mangrove

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ratusan mahasiswa jururan Tadris Bahasa Inggris (TBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten melakukan kunjungan ke Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Banten yang berlokasi di Karang Hantu, Serang, Selasa 12 Desember 2017.

Ketua Jurusan TBI, yang sekaligus dosen pengampu pada Mata Kuliah entrepreneurship, Abdul Muin Bahaf mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan implementasi dari visi jurusan TBI dalam membangun jiwa entrepreneurship dan inovasi pembelajaran yang lebih aplikatif.

"Dalam rangka mengimplementasikan kekhasan visi jurusan TBI FTK UIN SMH Banten dalam hal memiliki jiwa entrepreneur dan juga bagian dari innovasi pembelajaran yang lebih applikatif teoritik, maka untuk Mata Kuliah Entreprenurship  dilakukan outing class dengan melakukan observasi dan analisis bisnis yang berbasis ecologis, atau lebih dikenal dengan sebutan ecoprenuership," ujar Abdul Muin dalam keterangannya yang diterima redaksi Radarbangsa.com, Selasa 11 Desember 2017.

Menurut Abdul Muin, para mahasiswa belajar cara mengelola bisnis yang berbasis ecology dengan mengamati  dan menginterview langsung dari praktisinya tentang cara membangun sebuah bisnis yang disamping mendapatkan keuntungan ekonomis juga mendapatkan keuntungan ecologis.

"Di sana, mereka menggali informasi bagaimana mengelola bisnis lobster, bandeng, `lele sirkulasi`, rumput laut dan hutan mangrove," tambahnya.

Pengetahuan ini, lanjut Abdul Muin, sangat penting untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya melestarikan alam sebagai bagian dari program `go green` dan tidak hanya mengeksploitasi alam untuk kepentingan ekonomi semata.

"Ini adalah metode belajar yang memadukan unsur akademis, nature, entrepreneur dan entertainment. Ini akan jauh lebih membuat kesan dalam fikiran mahasiswa," jelasnya.

Naula, salah seorang mahasiswi yang ikut ambil bagian dalam kegiatan ini menyatakan rasa senang dan gembiranya dengan inovasi belajar seperti ini. "Saya merasa senang dengan inovasi belajar seperti ini," ujarnya. 

Diketahui, dalan kegiatan tersebut ada tiga orang dosen mendampingi para mahasiswa yang berjumlah kurang lebih 160 orang. Mereka adalah Tri Ilma dan Kheryadi.