Cak Imin Ajak Bangsa Indonesia Resapi Amanat Deklarasi Djuanda

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Hari ini tepat 60 tahun Deklarasi Djuanda dimana frasa "Tanah Air" pertama kali dikemukakan. Frasa tersebut adalah pelecut semangat bangsa dimasa pergerakan dan berdirinya Indonesia sebagai sebuah nation-state.

Deklarasi tersebut secara langsung digaungkan oleh Perdana Menteri Indonesia, Djuanda Kartawidjaja yang menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Semangat tersebut menggambarkan kondisi batin dan mindset yang dimiliki para founding fathers bangsa, jauh sebelum "Mindset Maritim" menjadi suatu trend kesadaran identitas bangsa ini ada.

Tokoh Santri Nasional, A Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin mengatakan, Deklarasi Djuanda mengingatkan bangsa akan anugerah keanekaragaman yang sepatutnya dijaga, dilestarikan dan dipertahankan.

"Sudah takdir Allah SWT memberikan anugerah kita sebagai bangsa Indonesia hamparan wilayah maha luas sebagai rumah kita yang beragam penduduk dengan latar agama, budaya dan bahasa yang beda-beda," kata Cak Imin, Rabu 13 Desember 2017.

Dikatakan Cak Imin, tugas utama bangsa Indonesia adalah merawat, menjaga dan meratakan kekayaan untuk dinikmati bersama. Bukan hanya dinikmati oleh segelintir kelompok atau golongan.

"Tugas (tersebut juga menjadi tanggungjawab) semua kader PKB dimanapun. Lha, wilayah NKRI yang luas bukan untuk enak-enakan. Tapi untuk memberi perlindungan kepada segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," terang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini.

Karena itu, seluruh elemen bangsa terutama pemerintah, tegas Cak Imin, harus bahu membahu menyatukan prinsip dalam merawat dan membagi kekayaan alam secara merata sesuai amanat Deklarasi Djuanda.

"Harus dibangun hubungan pusat-daerah yang tidak ada kesenjangan. Gak boleh pusat mengeksploitasi kekayaan daerah seenak udhelnya sehingga warga lokal bagai ayam mati di lumbung padi," pungkas Cak Imin.