Di Surabaya, Arzety Temui Warga Pelestari Mangrove

| Rabu, 27/12/2017 11:49 WIB
Di Surabaya, Arzety Temui Warga Pelestari Mangrove Arzety Bilbina kunjungi hutan mangrove di Surabaya (foto: Ist)

SURABAYA, RADARBANGSA.COM - Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang berada di kawasan pesisir. Karena itulah keberadaan hutan mangrove memegang peranan penting bagi Kota Pahlawan itu. Selain untuk mencegah abrasi, hutan mangrove juga berfungsi sebagai penetralisir masuknya air laut dan menjadi rumah bagi berbagai satwa, seperti biawak, kura-kura, ular, monyet, dan burung. Demikian pula dengan beberapa jenis ikan, udang, dan kepiting.

Surabaya patut berbangga karena memiliki Hutan Mangrove Wonorejo. Sebagai salah kota besar di Indonesia, Surabaya memiliki track record yang sangat baik dalam hal pelestarian lingkungan. Di pihak lain, dengan adanya hutan Mangrove ini, kota Surabaya juga ikut terselamatkan dari bahaya erosi dan banjir terutama di bulan-bulan pasang pantai.

"Saya mendengar Hutan Mangrove Wonorejo, di Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya), yang masih dalam tahap pengembangan oleh pemerintah kota ini, selain difungsikan sebagai bendungan juga dapat dimanfaatkan sebagai wisata air dan ekowisata. Dengan pengembangan berkelanjutan oleh pemkot Surabaya, hutan Mangrove Wonorejo ini merupakan salah satu destinasi favorit," ujar Arzety Bilbina, kepada redaksi Radarbangsa.com, Senin 27 Desember 2017. 

Namun, lanjutnya, beredar kabar bahwa saat ini keberadaan hutan mangrove di Surabaya semakin menyusut dan kondisinya memprihatinkan. Lahan di sekitar daerah hutan mangrove banyak dibangun perumahan dan dijadikan pemukiman warga. Para wisatawan yang kurang peduli terhadap lingkungan juga membuang dan meninggalkan sampah seenaknya. Akibatnya, hutan mangrove yang menjadi tempat wisata tak lagi asri.

"Kehadiran kami dinisi ingin melihat lebih jauh tentang usaha-usaha dari bapak ibu sekalian untuk melestasikan hutan mangruf, selain itu mendukung penuh apa yang telah bapak ibu sekaian pertahankan demi menajga ekosistem pesisir laut surabaya agar tetap lestari. Selama ini kami hanya mendengar dari pemberitaan media bahwa hutan mangrove itu banyak sekali musuhnya, selain manusia dengan beragam aktiviatasnya yang merugikan seperti pembangunan pemukiman, pabrik limbah maupun sampah. Ada juga faktor lain yaitu kambing warga yang biasa memakan dedaunan mangruve," tambahnya. 

"Saya sangat mengapresiasi usaha-usaha nol sampah dan warga sekitar untuk merehabilitasi hutan. Karena banyak masyarakat mengandalkan ekosistem laut. Untuk menjaga alam saja bapak ibu berswadaya menanam pohon mangrove melalui gotong-royong, kondisi mangrove sejak tahun 2000 sudah mulai tercemar limbah domestik. Ini sangat memprihatinkan," tukasnya. 

Tags : Arzety , Peduli Mangrove

Berita Terkait