Tolak Tawaran Gerindra, Yenny Wahid: Sesepuh Tak Mengizinkan

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Direktur Wahid Foundation (Dulu, The Wahid Institute) Yenny Wahid menolak dicalonkan sebagai gubernur di Pilkada Jawa Timur 2018. Pasalnya, Yenny tak mendapat restu dari sesepuh dan keluarga.

Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid ini mengaku sudah memikirkan secara matang tawaran dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia pun sudah berkonsultasi dengan sesepuh Nadhlatul Ulama.

"Saya ucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Prabowo atas tawaran yang disampaikan pada kami. Sesungguhnya tawaran itu sudah saya pikirkan matang-matang. Saya tidak dapat izin dari sesepuh dan bunda saya," kata Yenny di kediaman Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu 3 Januari 2017.

Alasan tak direstui keluarga, menurut Yenny, lantaran harus menjaga keutuhan Nahdlatul Ulama (NU). Ia tak mau pencalonannya memecah belah umat.

"Kami, keluarga Gus Dur, meyakini punya tugas sejarah untuk menjaga bangsa ini dan memastikan keluarga NU tidak pecah. Karena itu kami tak boleh ikut masuk ke dalam kontestasi yang sedang berlangsung," jelas dia.

Kendati begitu, pemilik nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini merasa tersanjung mendapat tawaran langsung dari Prabowo. Beruntung, lanjut Yenny, Prabowo mengerti alasannya.

"Beliau bisa mengerti alasan saya. Saya juga sangat menghormati Pak Prabowo sebagai tokoh yang memiliki gagasan luar biasa," ujarnya.

Sebelumnya, dalam wawancara khusus dengan Medcom.id di penghujung 2017, Yenny menegaskan menolak menjadi pejabat publik termasuk jabatan gubernur.

Nama Yenny sebelumnya sudah dipertimbangkan untuk menjadi calon alternatif untuk bersaing dengan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa serta Wakil Gubenur Jatim Saefullah Yusuf atau Gus Ipul. Tak hanya itu, nama anggota DPR Moreno Soeprapto juga masuk dalam daftar pencalonan yang sama dari Partai Gerindra.