Ingin Sejahterakan Rakyat Pandeglang, Ridwan Muhajir Nyaleg di PKB

PANDEGLANG, RADARBANGSA.COM - Aktivis Banten, Ridwanul Muhajir mendaftarkan diri menjadi Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPRD Kabupaten Pandeglang lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dede, panggilan akrabnya, mencalonkan untuk DPRD Pandeglang Dapil 2 yang meliputi Kecamatan Mandalawangi, Cimanuk, Mekarjaya, Banjar dan Cipeucang.

Dalam keterangannya yang diterima Radarbangsa.com, Dede ingin berkontribusi untuk daerahnya agar menjadi lebih maju dan sejahtera. Bukan hanya itu, ia memiliki tekad akan terus berupaya memaksimalkan pemberian bantuan pinjaman kredit kepada 1000 petani dan pelaku UMK pada tahun 2018 sampai 2019.

"Saya ingin menjadikan beberapa kecamatan di kabupaten Pandeglang menjadi sentra sereh wangi dan talas beneng dengan membuat industri pengelolaan minyak atsiri dan tepung talas beneng untuk memenuhi permitaan kebutuhan pasar ekspor, pengembangan potensi pariwisata dan menangkis eksploitasi bahan mentah dan memaksimalkan potensi lokal menjadi produk unggulan desa yang memiliki nilai jual yang tinggi dan berdaya saing di pasar global," ujarnya, Senin 8 Januari 2018.

Tentu saja, Ia menyadari bahwa melakukan pemberdayaan dimasyrakat tidak semudah membalikan telapak tangan, selain persoalan-persoalan yang timbul di intern masyarakat baik di bidang pertanian maupun usaha kecil Misalnya pola konsumtif yang cukup tinggi, serta lebih mengedepankan hal-hal yang praktis.

"Ini terjadi karena sudah terlalu terbiasa dengan berbagai bantuan dari proyek pemerintah maupun dari pihak lain yang malah mebuat masyarakat pesimis dengan kekuatannya sendiri." ujarnya.

Menurut Ketua Koperasi Bina Muda Mandala Provinsi Banten tersebut, kebijakan pemerintah seharusnya hadir untuk kembali merangsang spirit kemandirian. Untuk mengarahkan masyarakat pada “perubahan” jelas diperlukan komitmen berbagai pihak yang merasa prihatin dengan masyarakat desa, agar beberapa proses pemberdayaan betul-betul dilakukan. Jangan malah sebaliknya membuat mereka tidak berdaya dan masyarakat merasa tertipu.

"Transparansi dan menanamkan nilai-nilai kejujuran serta keadilan menjadi hal penting untuk ditempatkan pada posisi yang paling tinggi. Ini pun akan menjadi teropong yang akan mengarahkan jalannya kegiatan menjadi lebih baik," tukasnya.