Menko Kemaritiman Imbau Santri "Melek" Teknologi

| Jum'at, 19/01/2018 06:31 WIB
Menko Kemaritiman Imbau Santri "Melek" Teknologi Luhut Binsar Panjaitan (Menko Bidang Kemaritiman).

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta santri agar tidak buta teknologi. Luhut mendorong mereka untuk terus belajar serta bekerja dengan baik, sehingga siap dengan kemajuan zaman.

"Teknologi industri berkembang cepat. Pemerintahan Presiden Jokowi juga melakukan perubahan lebih efisien dan efektif dan itu semua menggunakan IT (Informasi Teknologi). sekarang terkoneksi dalam jaringan, jadi kalian (santri) juga harus berpikir ke sana," kata Luhut saat menghadiri acara pertemuan dengan para ulama dan santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis, 18 Januari 2018.

"Saya memberikan pesan pada anak muda bagaimana kemajuan teknologi. Mereka juga bisa mengisi kemampuan di bidang teknologi dan agama yang membuat mental lebih baik," jelasnya.

Sebagaimana dilansir dari antaranews.com, Menteri Luhut juga berharap Pesantren Lirboyo, Kediri, bisa menjadi salah satu pesantren yang maju di bidang teknologi. Sumber daya manusia di pesantren ini banyak dan mereka bisa belajar hingga ke luar negeri.

Berbagai contoh santri yang berhasil sudah banyak, misalnya mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Dulu, Gus Dur, sapaan akrab KH Abdurrahman Wahid bahkan pernah menyekolahkan santri yang kini menjadi rektor di salah satu perguruan tinggi Islam di Indonesia.

Lebih lanjut, ia mengatakan teknologi industri kini berkembang cepat. Dengan mendorong para santri terus belajar dan tidak buta teknologi, ke depan mereka juga bisa menjadi tumpuan negara ini, mengingat masa depan bangsa adalah para pemuda.

Saat ini, tambah dia, para pemuda juga sudah berpikir untuk maju. Salah satunya, diterapkan dalam teknologi membuat kereta api yang saat ini lebih canggih. Dengan berbagai kemajuan teknologi, produksi kereta api kini banyak dibuat oleh Indonesia, oleh PT Industri Kereta Api (Inka) (Persero) di Madiun. Bahkan, perusahaan itu berhasil mendapatkan proyek pembuatan kereta hingga Rp40 triliun, nominal besar yang pernah didapatkan oleh perusahaan ini.

Ia juga mengingatkan, perjuangan santri bukan hanya di pondok pesantren, tapi justru di masyarakat ke depannya. Saat menjadi santri diajarkan untuk belajar, tapi jika tidak punya hati yang kuat, justru tidak bisa menghadapi dunia. Terlebih lagi, dengan kemajuan teknologi tantangan akan semakin berat. Bahkan, komputer bisa lebih cepat dari otak manusia.

"Saya berharap siapkan mental yang baik. Membaca, melihat kitab kuning, membaca Al-Quran dan mempunyai hati yang baik. Kalau punya hati yang baik, tahu membedakan yang baik dan tidak. Karena itu, jadi pemimpin nanti bisa tegas, berani," ujarnya.

Pertemuan dengan para ulama serta santri di Aula Muktamar PP Lirboyo, Kediri ini juga dihadiri pengasuh Ponpes, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Tags : Santri , Kemajuan Teknologi , Menko Kemaritiman

Berita Terkait