Survei PuSDeHAM; 72,9 Persen Masyarakat Riau Ingin Gubernur Baru

| Rabu, 24/01/2018 11:50 WIB
Survei PuSDeHAM; 72,9 Persen Masyarakat Riau Ingin Gubernur Baru Ilustrasi Pilkada Serentak (Foto: tribunnewscom)

PEKANBARU, RADARBANGSA.COM - Tanggal 9 sampai dengan 20 Januari 2018 Pusat Studi Demokrasi dan HAM (PuSDeHAM) Surabaya mengadakan survei di Provinsi Riau berkaitan dengan pemilihan Gubernur yang akan diselenggarakan 27 Juni 2018 mendatang. 

Jumlah sampel yang diambil sebanyak 1.000 responden dengan margin of error +/- 3 persen. Metode penarikan sampel menggunakan Multistage random sampling (sampel acak bertahap) berdasarkan wilayah.

Project Manager PuSDeHAM, Mahmud S.IP., M.Si berujar, temuan data menunjukkan bahwa tingkat kepuasan terhadap kinerja Gubernur Riau selama beberapa tahun terakhir sangat rendah, angkanya hanya 52,3 persen.

Hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, mulai dari buruknya persepsi masyarakat terhadap kondisi infrastruktur, tingginya angka pengangguran dan kemiskinan, akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan yang masih rendah hingga ketidakmampuan pemerintah dalam menjaga kestabilitas harga jual produk pertanian dan perkebunan warga.

"Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Gubernur masih rendah, ini berdampak pada tingginya ekspektasi masyarakat terhadap pemimpin baru di Provinsi Riau," kata Mahmud dalam rilis tertulis kepada radarbangsa.com, Rabu 24 Januari 2018.

Mahmud menambahkan, sebanyak 72,9 persen masyarakat mengharapkan adanya kepemimpinan baru di Provinsi Riau untuk lima tahun kedepan. Temuan ini tentunya menjadi “Lampu Hijau” bagi para challanger/penantang karena berdasarkan pengalaman PuSDeHAM di berbagai wilayah di Indonesia incumbent/petahana akan mudah dikalahkan jika variabel kepuasan terhadap kinerja pemerintahan berada dibawah 60 persen.

"Ditambah lagi ekspektasi terhadap pemimpin baru diatas 70 persen, dengan catatan para challanger/penantang mampu mengkapitalisasi variabel-variabel dengan baik," tegas Mahmud.

Sementara di Riau pertimbangan utama pemilih adalah kualitas personal dan program yang ditawarkan calon. Berdasarkan temuan ini, lanjut Mahmud, pasangan calon yang mampu menunjukkan kapabilitasnya sebagai pemimpin, memahami permasalahan daerah dan menawarkan berbagai alternatif program yang inovatif berpeluang besar memenangkan Pilkada. 

Diketahui, ada sejumlah nama yang bakal bertarung di Pilgub Riau Juni mendatang, seperti Andi Rahman (Gubernur petahana); Firdaus MT (Walikota Pekanbaru); Syamsuar (Bupati Siak); Lukman Edy (DPR RI PKB/Mantan Mentri PDT); Achmad (Eks Bupati Rokan Hulu); Yopi Arianto (Bupati Indragiri Hulur); dan M Haris (Bupati Pelalawan).

Hanya saja, pasangan Andi Rahman-Suyatno, Firdaus MT-Rusli, Syamsuar-Edy Natar, dan Lukman Edy-Hardianto yang mendaftarkan diri ke KPUD setempat. Mahmud berujar, pergeseran suara dari pendukung tokoh-tokoh yang tidak maju itu lebih banyak mengarah pada pasangan Lukman Edy-Hardianto.

"Karena persepsi sebagian pemilih bahwa Lukman Edy adalah tokoh Riau yang memiliki kualitas pribadi yang lebih baik dibandingkan pasangan calon lainnya," ujarnya.

Lukman Edy dipersepsi masyarakat sebagai tokoh Riau yang cerdas dan mumpuni serta memiliki program yang dianggap realistis untuk menyelesaikan berbagai permasalahan di Provinsi Riau. Salah satunya adalah Program Rp. 1 Miliar tiap desa tiap tahun. Pengalaman dan kiprah Lukman Edy ditingkat nasional juga menjadi pembeda dengan pasangan calon lainnya yang kiprahnya selama ini hanya ditingkat lokal dan regional.

Tags : Pilgubri 2018 , PIlkada 2018 , PuSDeHAM

Berita Terkait