Cak Imin: Imlek Upaya Gus Dur Bangkitkan Bhinneka Tunggal Ika

| Jum'at, 16/02/2018 10:22 WIB
Cak Imin: Imlek Upaya Gus Dur Bangkitkan Bhinneka Tunggal Ika Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) saat menyampaikan sambutan dalam refleksi imlek PKB. (Dok PKB)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Tahun Baru Cina 2569 bagi warga Tionghoa diperingati pada Jumat 16 Februari 2018. Perayaan Tahun Baru tersebut juga disebut sebagai perayaan Imlek yang merupakan perayaan terpenting bagi masyarakat Tionghoa.

Perayaan tahun baru imlek dimulai di hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas.

Tokoh nasional, A Muhaimin Iskandar berujar, kemeriahan perayaan Imlek memang tidak bisa dilepaskan dari perjuangan sosok Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Menurut Cak Imin (sapaan akrab A Muhaimin Iskandar) Presiden keempat RI itu memang punya peran penting, sebab selama era Orde Baru di bawah pimpinan Presiden Soeharto, masyarakat etnis Tionghoa dilarang merayakan Imlek secara terbuka.

“Perayaan Imlek tak bisa dilepaskan dari peran Gus Dur yang menginginkan bangsa Indonesia kembali fitrah dengan falsafah Bhinneka Tunggal Ika,” cuit Cak Imin di laman twitter pribadinya @cakimiNOW, Jumat 16 Februari 2018.

Perayaan ini memang sempat cukup lama dilarang oleh Presiden Soeharto. Melalui Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat China, Soeharto dianggap mendiskriminasi etnis Tionghoa.

Namun kala Gus Dur memimpin, etnis Tionghoa bisa dengan leluasa merayakan Imlek. Gus Dur mencabut Inpres Nomor 14 Tahun 1967 itu dan menggantinya dengan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 pada 17 Januari 2000.

Menurut Cak Imin, keputusan Gus Dur itu memupus pilu kaum Tionghoa. Mereka juga layak bahagia dan masyarakat Indonesia juga selayaknya turut merayakan. “Seperti amalan Gus Dur, yaitu bersikap dan merayakan seharusnya di mana bumi berpijak,” ujar Cak Imin.

Ia menambahkan, Imlek adalah momen perayaan budaya, saat petani merayakan kedatangan musim semi sebagai tanda pembawa berkah dan kebahagiaan baru dalam masyarakat agraris. Sama seperti masyarakat nusantara umumnya.

Gus Dur, kata Cak Imin, pasti bahagia melihat kaum peranakan Tionghoa rayakan Imlek bukan dengan melahap sirip hiu yang mewah, tapi tumpengan bareng anak yatim di panti-panti asuhan. Imlek adalah suka cita berbagi keberuntungan dan kebahagian. Gongxi Xinnian!

“Selamat merayakan Tahun Baru Imlek 2569 bagi saudara-saudara kita sebangsa kaum peranakan Tionghoa di seluruh Nusantara,” pungkas Cak Imin.

Tags : Cak Imin , #PKBrayakanImlek , Gong Xi Fa Cai

Berita Terkait