Cak Imin: Pertumbuhan Penduduk Potensial Sekaligus Ancaman

RIAU, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), A Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin memberikan Kuliah Umum bertajuk “Ketenagakerjaan dan Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan” di kampus Pascasarjana Universitas Riau (Unri) Jalan Patimura, Pekanbaru, Sabtu 24 Februari 2018.

Di depan 500 lebih akademisi Unri, Cak Imin menuturkan potensi besar dimiliki Indonesia melihat pertumbuhan penduduk yang cukup pesat. Namun jika tidak dimanage dengan baik pertumbuhan itu bisa memunculkan persoalan yang semakin ramai.

"Kita memiliki populasi pertumbuhan penduduk yang sangat besar, namun sekaligus kita memiliki ancaman besar. Karena pertumbuhan yang cukup tinggi tersebut," kata Cak Imin.

Potensi pertumbuhan atau yang biasa disebut bonus demografi adalah anugerah yang tak ternilai harganya bagi masa depan Indonesia jika segenap stake holder bangsa mampu membuka ruang kreatifitas bagi mereka.

Kaum muda, kata Cak Imin, harus tumbuh menjadi sosok yang tangguh dan berdaya saing tinggi. Dengan begitu bonus demografi akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat Indonesia jika benar-benar bisa dikelola dengan baik.

"Jika itu bisa kita bisa kelola, maka ini bisa menjadi modal besar bagi kita, untuk membangun kekuatan, dengan persatuan," imbuhnya.

Ia membandingkan dengan negara dengan populasi penduduk kecil, yang generasi dan SDM mudanya juga terbatas.

"Di Jerman misalnya, kalau kita jalan-jalan ke sana, kita akan lebih banyak menemukan orang-orang tua. Dan kemudian terbuka peluang untuk masuknya imigran. Kemudian mereka juga berupaya untuk menggantikan tenaga manusia dengan tenaga mesin," ulasnya.

Sementara di Indonesia, kaum muda jauh lebih banyak dan potensial dibanding Negara-negara tersebut. Bagi Cak Imin, potensi tersebut harus dimanfaatkan dengan baik dengan cara membangun optimisme, fasilitas serta perhatian penuh dari pemerintah.

"Di Indonesia, kita lebih banyak Sumber daya manusia muda. Kekuatan ekonomi kita di dunia, kita berada di posisi 16 pada tahun 2017, kita juga masuk dalam kelompok negara maju, jika kita mampu lebih bangun lebih baik lagi pengelolaannya, maka tentunya ini akan bisa lebih maju lagi," pungkasnya.