Ketika Cak Imin Serap Inspirasi, Gagasan, dan Pemikiran Marhaen

| Rabu, 14/03/2018 09:01 WIB
Ketika Cak Imin Serap Inspirasi, Gagasan, dan Pemikiran Marhaen Cak Imin (mengangkat tangan) menyapa warga usai ziarah ke makam Marhaen di Kota Bandung (dok @cakimiNOW)

BANDUNG, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyempatkan diri berziarah ke makam Marhaen, petani pencetus ideologi Marhaenisme yang dikembangkan presiden pertama RI, Ir Soekarno.

Mang Aen, demikian Marhaen biasa disapa oleh warga sekitar, dimakamkan di tengah permukiman warga, Kampung Cipagalo, RT 04/03, Kelurahan Mengger, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung.

Menurut Cak Imin, kunjungannya tersebut adalah untuk menyerap inspirasi, gagasan dan pemikiran marhaenisme yang dahulu digelorakan oleh Presiden pertama RI, Soekarno.

"Kami datang ke makam Pak Marhaen ini karena ingin menyerap inspirasi, gagasan dan pemikiran marhaenisme yang dibangun oleh Bung Karno," kata Cak Imin, Selasa 13 Maret 2018.

Cak Imin yang hadir didampingi oleh Pimpinan Fraksi PKB DPR RI, Cucun A Sjamsurijal, Ketua DPW PKB Jawa Barat, Syaiful Huda serta sejumlah kader PKB setempat itu tiba di makam Marhaen sekira pukul 16.30 WIB.

Ia langsung duduk bersimpuh disamping makam sembari melantunkan tahlil, yasin dan doa untuk almarhum seperti biasa dibaca santri NU setiap menggelar ziarah kubur.

Menurut Cak Imin, Marhaen merupakan realitas sosial yang menginspirasi lahirnya pemikiran ideologi marhaenisme.

Marhaen adalah seorang petani, rakyat, Muslim yang taat dan santri, memiliki semangat untuk hidup dan berjuang, meski tidak memiliki apapun terutama modal untuk bisa maju dan hidup sejahtera.

"Semangat juang dan upaya untuk menyejahterakan diri dengan seluruh keterbatasan terutama aset tanah, tidak dimiliki. Itu menginspirasi Bung Karno untuk membangun ajaran marhaenisme, yaitu keberpihakan kepada rakyat jelata," katanya memaparkan.

Dengan berziarah ke makam tersebut, ia mengaku semakin kuat tekad untuk terus melanjutkan semangat Bung Karno, perjuangan Gus Dur, perjuangan para kiai, ulama, dan pejuang pejuang lainnya.

"Marhaen bersama dengan seluruh semangat kaum santri, Insya Allah menjadi kekuatan untuk memperbaiki kesejahteraan bangsa Indonesia," tegasnya.

Batik Merah

Kehadiran Cak Imin di makam Marhaen tersebut turut mengundang perhatian peziarah dan warga sekitar. Ya, ini lantaran Cak Imin mengenakan batik merah yang identik dengan simbol Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.

Menurut Cak Imin, penggunaan batik tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai pengusung Presiden Jokowi di Pilpres 2014 itu. Cak Imin menegaskan bahwa ia begitu mencintai Sang Proklamator bangsa Indonesia, Bung Karno, sehingga terdorong gagasan untuk mengenakan pakaian berwarna merah.

"Ya kurang cintanya apa kita kepada Bung Karno, sampai simbol merah pun kita gunakan, saking cintanya pada cita-cita Bung Karno dan ideologi marhaenisme. Dengan kebijakan itu Insya Allah bisa mempersatukan perjuangan kita dengan teman-teman PDIP," papar Panglima Santri ini.

Ia mengaku sudah sejak lama ingin menziarahi makam Marhaen. "Sudah lama sekali, dan baru inget lagi ya tiga bulan lalu, tapi baru sempat sekarang," katanya.

Di luar bangunan yang menaungi makam Marhaen, warga kampung tampak berdesak-desakan ingin melihat tokoh NU ini. Cak Imin pun menyapa mereka sembari memperkenalkan diri lewat sambutan singkat.

Ziarah tersebut Cak Imin akhiri dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim dan warga sekitar yang kurang mampu.

Tags : Cak Imin , PKB , Marhaen

Berita Terkait