Garda Bangsa Ajak Kaum Muda Bicara Ca(wa)pres 2019

| Kamis, 22/03/2018 09:47 WIB
Garda Bangsa Ajak Kaum Muda Bicara Ca(wa)pres 2019 Dok DKN Garda Bangsa

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Diskusi dan survei tentang koalisi hingga kandidat Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 terus hadir dengan analisa yang semakin tajam dan spesifik. PDI Perjuangan sudah mendeklarasikan Joko Widodo (Jokowi) sebagai Calon Presiden (Capres) 2019 dan diprediksi hadir sebagai penantangnya adalah rival sewaktu Pilpres 2014, yakni Ketua Umun Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang memiliki elektabilitas tinggi.

Kontestasi pesta demokrasi yang saat ini sudah dimulai menyisakan sebuah pertanyaan. Akankah pilpres kali ini hanya simplifikasi ‘sihir’ elektabilitas Jokowi VS Prabowo? Hal ini mengikis nalar kebangsaan dan menghilangkan “pekerjaan rumah” pembangunan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Dalam rangka menyuarakan “Perspektif Muda Indonesia” DKN Garda Bangsa menyelenggarakan Serial Talk Show ‘Politik Anak Muda’ dengan tema Anak Muda Bicara Cawapres 2019; “Figur dan Tantangan Indonesia Masa Depan” yang dilaksanakan pada hari Kamis, 22 Maret 2018 di Demang Coffe Sarinah.

Acara yang akan mengupas suara dan pandangan-pandangan politik kaum muda pada Pilpres 2019 menghadirkan sekjed PB PMII Sabolah al Kalamby, Ketum PP Hikmah Buddhi Sugiartana, Sekjend GMKI, Ketua bidang Politkk Pemuda Katholik Frederikus L Tulis, Ketum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) Ardy Susanto, dan bintang tamu Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Acara ini akan dipandu oleh Didit Adi Putro dari CNN Indonesia.

Ketum DKN GARDA BANGSA, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan bahwa persoalan bangsa Indonesia saat ini sangat komplek, menguatkan populisme politik dan menguatkan idiologi anti Pancasila telah mengancam demokrasi di Indonesia. Kontestasi pilpres merupakan sarana untuk menyeleksi hadirnya sosok kaum muda yang bisa membawa perubahan masa depan Indonesia.

“Di tengah kontestasi, ada sesuatu yang penting, yakni membangun nalar kebangsaan, dalam hal ini poros dan peran kaum muda diperlukan agar perhelatan akbar seperti Pilpres bisa menghadirkan sosok yang bisa membawa perubahan masa depan Indonesia yang lebih baik,” kata Cucun.

Serial Talk Show ini, kata Cucun juga untuk membangkitkan suara kaum muda dan organisasi ektra kampus yang akhir-akhir ini ‘kalah’ lantang dengan kinerja laporan lembagai survei. Apalagi berhadapan dengan fenomena fake news atau hoax, visi kebangsaan dan nilai perjuangan kaum muda/mahasiswa semakin tidak terdengar.

DKN Gardang Bangsa bersama Organisasi ektra kampus ingin manjadikan acara ini sebagai demonstrasi pemikiran dan visi Politik Anak Muda tentang kepemimpinan masa depan. “Kita ingin menghadirkan prosesi Pilpres ini tidak hanya soal elektabilitas kandidat akan tetapi juga bisa membangkitan nyali kaum muda,” unagkap Cucun.

Cucun juga menjabarkan bagaimana peran kaum muda dalam melahirkan Era Reformasi, pemikiran dan peran kaum muda selalu memberi harapan baru untuk kemajuan Indonesia. Terlebih dinamika kebangsaan saat ini memerlukan sosok muda yang kompleks dan juga moderat demi masa depan Indonesia yang harmoni.

“Kami melihat karakter itu ada pada diri Cak Imin. Dia tokoh muda yang memiliki pandangan agama yang moderat. Sehingga bisa layak mendapatkan kesempatan untuk memmimpin Indonesia untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat,” tegas Cucun.

Menurut Cucun, tantangan era reformasi selama tiga tahun belakangan ini dengan munculnya fenomena populisme agama memerlukan sosok moderat seperti Cak Imin untuk mengangkisnya. Cucun berujar, populisme agama yang menguat di Indonesia tiga tahun belakangan ini adalah sebuah tantangan yang harus disikapi arif dan bijaksana.

“Hubungan agama dan negara berada pada titik kritis, apalagi menguatkan ekstremisme agama menjadi tantangan tersendiri dalam perjalan demokrasi Indonesia,” tutur Cucun. 

Tags : Garda Bangsa , Cak Imin , Cucun A Sjamsurijal

Berita Terkait