Cak Nun Tanggapi Isu `Indonesia Akan Bubar 2030`

| Jum'at, 23/03/2018 21:02 WIB
Cak Nun Tanggapi Isu `Indonesia Akan Bubar 2030` Emha Ainun Najib alias Cak Nun (Budayawan). (Foto: academicindonesia)

YOGYAKARTA, RADARBANGSA.COM - Budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun menanggapi pidato ketua umum Gerindra Prabowo Subianto. Ia mengungkapkan agar jangan disalah artikan maksud pernyataan `Indonesia akan bubar 2030` yang viral belakangan ini.

“Asumsi Indonesia bubar tahun 2030 itu jangan lalu disalahartikan Indonesia terus tidak ada,” ujar Cak Nun di Yogyakarta, Jumat, 23 Maret 2018 seperti dikutip kumparan.com.

Cak Nun menjelaskan, bubarnya Indonesia dalam proyeksi itu lebih merujuk makna simbolik bukan harfiah seperti gedung-gedung runtuh dan sebagainya. "Indonesia di tahun 2030 justru menjadi negara yang besar dengan kemajuan pesat," ucapnya.

Ia menilai tahun 2030 Indonesia dan negara Asia Pasifik akan menjadi negara adikuasa, pusat perputaran ekonomi dunia. Malah, lanjut Cak Nun, negara seperti Amerika dan Eropa yang sekarang berjaya kelak akan berbalik menjadi second world country atau negara dunia kedua. Sedangkan sejumlah negara seperti benua Afrika diprediksi tetap menjadi negara dunia ketiga.

“Yang jadi masalah itu kalau kelak 2030 kamu tetap menjadi pelayan karena Indonesia bukan lagi milikmu, bukan bosnya,” tegas Cak Nun.

Agar situasi itu tak terjadi, tuturnya, maka rakyat saat ini harus belajar memiliki martabat dengan berkuasa atas dirinya sendiri, bukan bergantung. “Ayo belajar punya martabat, jangan ngemas-ngemis terus seperti sekarang, itu yang hilang sekarang,” ujarnya.

Cak Nun menegaskan bahwa kehilangan terbesar bangsa Indonesia saat ini bukanlah harta benda seperti kekayaan alam dan sebagainya. “ (justru) Yang hilang itu martabat, kita tak punya konsep jelas tentang harga diri,” pungkasnya.

Tags : Cak Nun , Budayawan

Berita Terkait