Seni Budaya Minim Jam Tayang di Televisi, Begini Sikap Cak Imin

| Selasa, 24/04/2018 23:46 WIB
Seni Budaya Minim Jam Tayang di Televisi, Begini Sikap Cak Imin Wakil Ketua MPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar saat menghadiri sarasehan bersama seniman tradisional di Surakarta (dok PKB)

SURAKARTA, RADARBANGSA.COM - Wakil Ketua MPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengaku prihatin terhadap frekuensi jam tayang seni dan budaya tradisonal maupun nasional yang sangat minim di dunia pertelevisian Tanah Air.

Cak Imin mengakui televisi memiliki pengaruh yang besar dalam mempengaruhi aspek kognisi, afeksi dan psikomotorik khalayak. Namun sangat minim tontonan seni dan budaya asli Indonesia.

“Pemerintah harus ambil alih beberapa jam frekuensi publik diberikan kepada seniman dan budayawan, baik iklannya, penampilannya, lokal tradisinya diangkat melalui TV,” kata Cak Imin saat menghadiri Sarasehan bersama seniman tradisional di Surakarta, Selasa 24 April 2018.

Menurut Cak Imin, pengaruh TV menjadi signifikan ketika terlihat dampaknya secara empiris di masyarakat. Tak hanya kecepatan informasi, namun juga diimbangi pengetahuan, pendidikan, kesenian, dan kebudayaan yang dapat disuguhkan secara berimbang.

Oleh karena itu, Cak Imin berharap pemerintah segera membentuk regulasi khusus untuk mengatur frekuensi publik yang bisa dinikmati oleh masyarakat seniman dan budaya tradisional ataupun budaya nasional.

“Saya harap Presiden keluarkan Perpres yang mengatur frekuensi publik. Kalau tidak nanti diperkuat dengan Undang-Undang Penyiaran harus memberikan hak frekuensi siaran untuk local tradition,” pungkas Cak Imin.

Tags : Cak Imin , Seni Budaya , Televisi

Berita Terkait