Menristekdikti Sayangkan Banyaknya Dosen Indonesia yang Kurang Kompetitif

| Selasa, 08/05/2018 07:30 WIB
Menristekdikti Sayangkan Banyaknya Dosen Indonesia yang Kurang Kompetitif Muhammad Nasir (Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi).

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengakui bahwa saat ini dosen-dosen di Indonesia masih kurang kompetitif. Sebab, masih banyak dosen lulusan program sarjana S1.

"Undang-undang itu akhirnya enggak nyambung dengan kondisi lapangan," kata Menristekdikti saat mengisi Diskusi Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di kantor Kemenristekdikti, Jakarta, Senin, 7 Mei 2018.

Seperti diatur dalam UU No. 12 Tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi, program pendidikan sarjana (S1) wajib memiliki dosen yang berkualifikasi akademik minimum lulusan program magister (S2) atau sederajat. Sementara, Program magister wajib memiliki dosen yang berkualifikasi akademik lulusan program doktor (S3) atau sederajat.

Sebagaimana dilansir dari laman Kemenristekdikti, jumlah dosen aktif di kampus negeri ataupun swasta di Indonesia berkisar 282 ribu dosen. Sementara, kata Nasir, dosen yang masih bergelar S1 kurang lebih sebanyak 39 ribu, Dosen lulusan S2 mendominasi dengan jumlah 189.627 orang.

"Sementara, dosen yang sudah S2 kompetitifnya rendah," imbuh dia.

Selain itu, Nasir meminta rektor untuk terus mendorong para dosennya untuk melanjutkan pendidikan bagi yang belum bergelar profesor. Oleh sebab itu, mantan Rektor Universitas Diponegoro itu meminta kepada para rektor dan koordinator Kopertis untuk mendukung riset dan meningkatkan publikasi ilmiah dosen Indonesia di jurnal internasional.

Nasir mengakui bahwa pendidikan tinggi Indonesia masih mengalami sejumlah tantangan, di antaranya terkait daya saing, kualifikasi dan kompetensi dosen, peningkatan infrastruktur pendidikan, kesiapan menghadapi teknologi, dan sebagainya.

"Ini tantangan kita bersama, termasuk menyelesaikan masalah infrastruktur seperti gedung-gedung kampus yang mangkrak yang nilainya mencapai Rp9 triliun," ujar Nasir.

Tags : Menristekdikti , Perguruan Tinggi , Dosen

Berita Terkait