Muhammad Qodari: Cak Imin Adalah Kunci

| Selasa, 05/06/2018 15:04 WIB
Muhammad Qodari: Cak Imin Adalah Kunci Cak Imin saat meresmikan Posko JOIN (dok PKB)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari menilai koalisi keumatan idealnya diisi oleh partai-partai yang berbasis Islam, baik Islam modernis maupun tradisional.

Menurut Qodari, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) seharusnya dapat turut bergabung dalam koalisi tersebut. Namun dinamika menjadi berbeda lantaran Gerindra masih berat menerima Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres.

“Kecenderungannya PKB ini akan masuk dalam koalisi keumatan. Tapi ini menjadi rumit karena PKB tetap menawarkan Ketua Umumnya sebagai Cawapres. Kalau itu tidak diterima tentu PKB akan berat bergabung dalam koalisi keumatan,” kata Qodari saat menghadiri Apa Kabar Indonesia Malam "Janji Manis Gerindra Untuk Koalisi" di TVone, Senin 4 Juni 2018.

Qodari tak menampik jika PKB hingga saat ini menunggu tawaran yang paling baik dari kubu manapun, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.

"Jadi PKB ini bisa ke semuanya, ke siapa saja yang memberikan kesempatan yang terbesar, yaitu menggandeng Cak Imin sebagai Cawapres,” tegas dia.

Kunci utama dari gerakan politik PKB saat ini, kata Qodari, adalah Cak Imin. Sehingga tawaran kursi menteri berapapun saat ini akan sulit diterima PKB kecuali kursi Cawapres untuk Cak Imin.

“Faktor Cak Imin ini adalah faktor kunci, jadi Cak Imin ini adalah kunci,” terang dia.

 

Optimis Digandeng Jokowi

Sementara itu, Ketua DPP PKB Lukman Edy menilai sikap PKB yang getol menawarkan kursi Cawapres adalah salah satu implikasi dari sistem Pemilu 2019 mendatang.

“Ada dua implikasi, pertama Pemilu yang berbarengan, kedua Presidential Threshold yang besar (20 persen). Ditambah lagi belum ada satu koalisi pun yang mengusung Presiden, baik Pak Jokowi maupun pak Prabowo yang elektabilitasnya itu diatas 60 persen,” kata Lukman.

Sehingga, lanjut Lukman, kondisi saat ini tidak bisa dibandingkan dengan pola politik tahun 2014 yang lalu. Pada 2014 Pilpres dilaksanakan setelah Pileg sehingga partai-partai lain dapat menakar harus kemana dia dapat melabuhkan dukungan.

Selain itu, terang Calon Gubernur Riau ini, PKB sebagai partai koalisi pemerintah merasa ada optimisme yang besar untuk digandeng sebagai Cawapres oleh Jokowi. Selain karena banyaknya dukungan dari Kiai, Ulama dan segenap elemen bangsa, elektabilitas Cak Imin dan PKB terbukti semakin merangkak naik.

“Dengan elektabilitas (Jokowi) yang tidak lebih dari 60 persen, kemudian Presidential Threshold yang 20 persen, maka posisioning PKB itu kuat. Jadi bagi kami ini kesempatan terbaik untuk menawarkan Cak Imin sebagai Cawapres, ditambah kondisi keumatan 5 tahun terakhir ini yang ingin ada representasi umat di kancah kepemimpinan nasional,” pungkas Lukman.

Tags : Cak Imin , Indo Barometer , Jokowi , Pilpres

Berita Terkait