Gagas JOIN, Cak Imin: JO Tanpa IN Kurang Lengkap

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Derasnya dukungan dan mandat kepada tokoh nasional Abdul Muhaimin Iskandar untuk maju sebagai the next Wakil Presiden RI membuat namanya selalu diperbincangkan, terutama di media sosial, cetak maupun elektronik.

Dalam sebuah acara bertajuk Ini Talk Show live di Net TV, Jumat 8 Juni 2018, pria yang sehari-hari biasa disapa Cak Imin ini menjabarkan persiapannya untuk memenuhi mandat Cawapres tersebut.

“(Persiapan maju Cawapres) ada dua ya, pertama gagasan, perencanaan dan program. Sebetulnya yang sudah berjalan ini tinggal melengkapi,” kata Cak Imin.

Ketua Umum PKB ini menyoroti revolusi mental yang digaungkan Joko Widodo sejak 2014 yang lalu. Menurut Cak Imin, revolusi mental tidak boleh hanya sekedar tema dan doktrin, tapi harus menjadi perekat dan pemersatu bangsa.

“Revolusi mental harus mampu melahirkan karakter masyarakat yang produktif, karakter masyarakat yang berakhlakul karimah, karakter masyarakat yang kompetitif dengan kekuatan negara lain,” terangnya.

Persiapan kedua adalah elektoral. Terkait dengan persiapan ini, Cak Imin lalu mengusung JOIN, akronim dari Jokowi-Muhaimin. Dia menyatakan, ada lebih dari 21 ribu Posko JOIN berdiri di seluruh Indonesia.

"Saya punya ide namanya JOIN, Jokowi-Cak Imin, nah siapapun yang pengen maju ya JOIN, siapa yang ingin bareng-bareng untuk bergerak menuju Indonesia yang jaya ayo JOIN," ungkap Cak Imin.

Panglima Santri Nusantara ini berseloroh, JOIN adalah kombinasi yang lengkap dan diharapkan menjadi tameng ragam ideologi yang mengancam integritas, persatuan dan kesatuan bangsa.

"Rasanya kalau JO saja tanpa IN kurang lengkap, apalagi IN saja tanpa JO juga enggak lengkap," tegas Cak Imin.

Jika semua itu bisa terpenuhi, Cak Imin yakin Indonesia akan tampil menjadi negara yang luar biasa dan berpeluang menjadi negara terbesar keempat dan berpengaruh di dunia.

“Niat saya akan membantu pak Camat (Presiden Jokowi) ini supaya mampu secepatnya persatuan ini kokoh, lalu bisa menguatkan apa yang sudah ada. Termasuk program dan agenda reformasi yang kita rintis jauh sebelum 98 harus kita lanjutkan, harus kita jadikan kekuatan,” pungkas Cak Imin.