Dimulai dari Lima Titik Terluar, Berikut Rute Kirab 1 Negeri Ansor

| Selasa, 25/09/2018 20:55 WIB
Dimulai dari Lima Titik Terluar, Berikut Rute Kirab 1 Negeri Ansor Pembukaan Kirab 1 Negeri oleh Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas di Tugu Pepera, Merauke, Papua, Minggu (16/9). (Dok GP Ansor)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kirab 1 Negeri yang diselenggarakan oleh GP Ansor akan merambah ratusan Kabupaten dan Kota di Indonesia. Kirab dimulai dari lima titik terluar Indonesia. 

Adapun titik terluar yang dijadikan sebagai titik keberangkatan secara serantak diantaranya Sabang (paling barat Aceh), Nunukan (paling utara Kalimantan Utara), Miangas (paling utara Sulawesi Utara), Merauke (paling timur Papua), dan Rote (paling selatan Nusa Tenggara Timur).

Sekjen Pimpinan Pusat GP Ansor Adung A. Rochman mengatakan, Kirab 1 Negeri yang dimulai dari lima titik terluar Indonesia ini mewakili lima sila dalam Pancasila, lima dalam rukun Islam dan Shalat dalam sehari semalam.

Kemudian, ada 17 orang yang membawa bendera merah putih. Maknanya, hari kemerdekaan Indoensia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Selain itu, juga bermakna jumlah rakaat shalat wajib umat Islam sehari semalam.

Adung menyebut Kirab 1 Negeri melewati 200 Kabupaten dan Kota. "Kira-kira Kirab 1 Negeri akan melewati 200 Kabupaten dan Kota," ujarnya.

Dia menjelaskan, Kirab 1 Negeri ini sudah dirancang setahun sebelumnya. Hal itu setelah GP Ansor memandang paling tidak ada empat hal yang tengah terjadi di Indonesia saat ini.

Pertama, ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah konsensus kebangsaan Indonesia yakni Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. Kedua, ada sekelompok kecil yang menggunakan agama sebagai alat politik atau mempolitisasi agama dan menggunakan agama sebagai sumber konflik.

"Ada pihak-pihak yang menggunakan pemahaman agama mereka sebagai kebenaran tunggal, suka menyesatkan dan mengkafirkan pihak lain," tuturnya.

Ketiga, masyarakat yang sebenarnya toleran dan jumlahnya mayoritas, menjadi kalangan diam sehingga suara kecil yang intoleran yang mengemuka di pemberitaan. Keempat, keprihatinan kondisi negara lain, khususnya dunia Islam yang dilanda konflik dan peperangan yang tidak berkesudahan. 

Tags : Kirab 1 Negeri , GP Ansor , Titik Terluar Indonesia

Berita Terkait