Kiai Ma`ruf Temui Cak Nun di Rumah Maiyah, ini yang Dibahas

| Senin, 15/10/2018 10:46 WIB
Kiai Ma`ruf Temui Cak Nun di Rumah Maiyah, ini yang Dibahas KH Maruf Amin silaturahmi dengan Cak Nun di Rumah Maiyah, Yogyakarta, Minggu (14/10). (Foto: caknuncom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - KH. Ma`ruf Amin silaturahmi dengan budayawan Emha Ainun Najib atau lebih populer dipanggil Cak Nun di Yogyakarta, Minggu, 14 Oktober 2018. Calon wakil Presiden nomor urut 01 itu menemui Cak Nun untuk berdiskusi dan minta masukan untuk kepentingan bangsa.

Keduanya tokoh nasional itu bertemu di Rumah Maiyah yang juga dihadiri sejumlah anak-anak muda. Kia Ma`ruf mengawali pembicaraan menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Cak Nun menerima kunjungannya.

"Hari ini saya sangat bersyukur Emha Ainun Najib, budayawan dan tokoh terkenal menerima silaturahmi saya," kata Kiai Ma`ruf.

Selain itu, Kiai Ma`ruf juga meminta do`a dan dukungan Cak Nun untuk dirinya yang maju sebagai cawapres mendampingi calon Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Saya memang ingin mohon do`a restu, mohon do`anya karena saya sekarang ini diajak pak Jokowi untuk jadi calon wakil Presiden," ucapnya.

Kiai Ma`ruf juga mengungkapkan bahwa banyak yang meragukan dirinya saat dipilih Jokowi mendampinginya pada Pilpres 2019 karena sudah tua. Rais `Aam PBNU non aktif itu mengibaratkan dirinya maju sebagai calon pemimpin bangsa seperti orang tua yang menanam pohon.

"Jadi saya tak berangan-angan untuk menikmati hasilnya. Saya hanya ingin memberi sesuatu yang memberi manfaat kepada generasi sesudah saya" jelasnya.

Kiai asal Banten itu melanjutkan sambutannya mengenai pentingnya menjaga kerukunan dan kemajemukan bangsa. Karena itu, Kiai Ma`ruf diakhir pembicaraannya meminta masukan pada Cak Nun tentang cara membangun bangsa yang lebih baik ke depannya.

Menanggapi apa yang disampaikan Kiai Ma`ruf tersebut, Cak Nun bersyukur karena Kiai Ma`ruf bersedia datang untuk bersilaturahmi dengannya. Cak Nun juga menyampaikan bahwa dirinya berada diluar politik.

"Ibarat sepak bola saya tidak ada di dua kesebelasan. Wasitnya bukan, hakim garis enggak, official-nya PSSI dan klub enggak. Saya paling penonton," kata Cak Nun.

Dia juga mengaku sering bertemu masyarakat ditingkat bawah melalui kegiatan sosial dan kebudayaan dan mayoritas yang banyak ditemuinya adalah warga Nahdliyin. Kemudian, sambil berkelakar, Cak Nun menyampaikan bahwa gempa pluralisme di Indonesia lebih sering ketimbang lindu sebagai bencana alam.

"Sekarang gempa lebih banyak di manusianya dari pada di alamnya. Salah satunya adalah gempa pluralisme itu," pungkas Cak Nun.

 

Tags : KH Maruf Amin , Cak Nun , Cawapres , Pluralisme

Berita Terkait