KH. Ma’ruf Amin: Santri Jangan Hanya Belajar Alquran dan Kitab Kuning

| Senin, 22/10/2018 09:49 WIB
KH. Ma’ruf Amin: Santri Jangan Hanya Belajar Alquran dan Kitab Kuning KH. Maruf Amin (tengah) menghadiri Apel Hari Santri Nasional 2018 di Tasikmalaya (dok radarbangsa)

BANGKALAN, RADARBANGSA.COM - Mustasyar PBNU sekaligus Cawapres nomor urut 01, KH Ma`ruf Amin memompa semangat santri Indonesia untuk tidak hanya belajar membaca Alquran dan kitab kuning, namun juga mengimbanginya dengan ilmu-ilmu umum, teknologi informasi serta soal situasi kehidupan sehingga bisa memberi jalan keluar bagi permasalahan bangsa.

"Santri sekarang harus melengkapi diri melawan isu-isu yang ada agar dapat menangkal berita miring dan hoax. Jadi, tidak hanya mampu membaca Alquran dan menulis serta membaca kitab kuning," katanya di Hidayatulloh Al Muhajirin, Arosbaya, Bangkalan, Jumat 19 Oktober 2018.

Sejak zaman dahulu, Kiai Ma`ruf menjelaskan, pondok pesantren bertugas menyiapkan generasi untuk membangun bangsa dan negara.

Atas dasar itu, dia berharap para santri bisa membaca huruf-huruf Allah di dalam tata kehidupan sehingga bisa membaca situasi dan kondisi, problem-problem yang terjadi.

Kiai Ma’ruf juga berkata santri sekarang ini menghadapi tantangan dan tugas lebih berat, antara lain adalah memastikan kemandirian ekonomi sebagai tonggak dari pembangunan bangsa. “Salah satu pemicu konflik suatu negara adalah kesenjangan ekonomi,” terangnya.

Oleh sebab itu NU melalui pesantren sebagai basis utama umat harus mampu memberikan jawaban atas segala kebutuhan dan keresahan tersebut, lanjutnya.

Kiai Ma`ruf menegaskan bahwa kemajuan ekonomi harus mampu disikapi dengan baik oleh NU dan pesantren. “Karena untuk memperkuat perekonomian nasional harus dimulai penguatan dari bawah," tandasnya.

Guru besar dalam bidang ilmu ekonomi syariah Universitas Islam Negeri Malang juga mengimbau masyarakat untuk tetap berpegang teguh terhadap NU dalam menghadapi dinamika sosial yang terus berkembang.

“NU telah mendunia, sebagaimana makna huruf dhad yang memanjang dalam lambangnya mengisyaratkan bahwa jam`iyah ini harus berperan aktif mencakup seluruh dunia,” jelas Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Pusat ini.

Tags : Maruf Amin , Hari Santri 2018 , NU

Berita Terkait