Mahasiswi Asal Ujung Kulon Bertemu Jokowi di Acara Konferensi Mahasiswa Nasional

| Jum'at, 07/12/2018 21:05 WIB
Mahasiswi Asal Ujung Kulon Bertemu Jokowi di Acara Konferensi Mahasiswa Nasional Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Asal Ujung Kulon, Pandeglang usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor (foto: istimewa)

BOGOR, RADARBANGSA.COM - Kegiatan Konferensi Nasional dengan tema "Pembangunan Berkelanjutan, Sebuah Cita-Cita Bangsa" yang diselenggarakan pada tanggal 3-7 Desember 2018 terselenggara dengan baik. Hadir sebagai keynote speach Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita. 

Dalam gelaran konferensi nasional tersebut, ada juga forum diskusi nasional dengan pemateri dari para pakar seperti Pemateri Faisal Basri (Tokoh Intelektual), Tanri Abeng (Komisaris Utama PT. Pertamina Persero) dan Franz Magnis Suseno (Direktur Program Sekolah Pasca Sarjana STF driyarkara) dan lain lain.

Sementara rangkaian konferensi nasional utamanya adalah "Silaturrahmi Nasional Antar BEM dan DEMA Universitas se-Indonesia, Seminar Nasional, Diskusi Nasional, Forum Group Discussion, Konferensi Pers, dan Ramah Tamah dengan Presiden Republik Indonesia di Istana Negara.

"Sore ini seluruh Panitia dan Peserta Konferensi Mahasiswa Nasional yang terdiri dari 73 BEM dari Universitas se-indonesia bertemu dengan Pak Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor. Perwakilan universitas yang hadir antara lain UIN Syarif Hidayatullah hingga Universitas Trisakti Jakarta," kata Gebriella Khalidazia kepada radarbangsacom melalui jejaring whatsApp, Jumat 7 Desember 2018.

Dalam pertemuan tersebut, lanjut perempuan yang akrab disapa Ebil itu menuturkan, para mahasiswa  mendapat kesempatan untuk menyampaikan beberapa rekomendasi dari setiap universitas. Untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta disampaikan oleh Ketua BEM Ahmad Nabil Bintang.

"Ada 11  poin rekomendasi yang disampaikan, mulai dari konsep uang kuliah, pembangunan manusia, kesejahteraan guru, hingga permasalahan HAM. Lalu, para mahasiswa juga merekomendasikan agar pemerintah mengatur perihal biaya perkuliahan. Sebab, sistem subsidi silang yang kini diatur, penerapannya tidak sesua," tambahnya. 

Untuk itu, mahasiswi  semester I HI, UIN Syahid Jakarta yang juga perwakilan dari Ujung Kulon, Pandeglang yang ikut turut serta bergabung dalam acara itu berharap agar Presiden Jokowi beserta jajarannya dapat mewujudkan rekomendasi yang telah disampaikan.

"Dan kami harap ke depan pada 2024 ada program wajib belajar 16 tahun, agar anak-anak miskin dari daerah pedalaman seperti saya bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tanpa harus dibebani uang kuliah," tukas Ebil. 

Tags : Konferensi Nasional , Jokowi ,

Berita Terkait