Innalillah, Bassis dan Manajer Seventeen Meninggal Saat Tsunami Anyer

| Minggu, 23/12/2018 10:34 WIB
Innalillah, Bassis dan Manajer Seventeen Meninggal Saat Tsunami Anyer Gitaris Seventeen, Herman dikabarkan menjadi korban tsunami Anyer dan belum ditemukan (dok Radarbangsa)

SERANG, RADARBANGSA.COM - Grup band Seventeen ikut jadi korban tsunami yang melanda Pantai Anyer di Kabupaten Pandeglang, Banten dan Lampung Selatan. Saat Kejadian, mereka menggelar konser di Tanjung Lesung Beach Resort.

Band berpersonelkan Bani (bass), Yudhi (gitar), Herman (gitar), Andi (drum), dan Ifan (vokal) sempat dikabarkan hilang pada saat kejadian malam tadi. Pagi ini, vokalis band Ifan menyampaikan kalau basis mereka dan salah satu krew meninggal dunia.

"Kita kehilangan basis kita Mas Bani dan road manajer kita Oki," kata Ifan dalam video di Instagram @ifanseventeen sembari menangis.

Dia juga menyampaikan istrinya Dylan Sahara, Herman dan Andi belum ditemukan. Dia pun meminta doanya agar mereka segera ditemukan.

"Minta doanya cepat ditemuin dan iklas doanya buat Bani sama Oki. Selain itu semua selamat walaupun patah-patah dan luka," katanya.

Terjangan ombak besar di Pantai Anyer, Serang, Banten, Sabtu 22 Desember 2018 malam dilaporkan setinggi 5 meter, hal itu tentu saja menimbulkan kepanikan luar biasa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutnya sebagai fenomena yang langka lantaran diduga terjadi akibat letusan kecil Gunung Anak Krakatau.

“Feomena tsunami di Selat Sunda termasuk langka. Letusan Gunung Anak Krakatau juga tidak besar. Tremor menerus namun tidak ada frekuensi tinggi yang mencurigaikan,” tulis Sutopo di laman twitter pribadinya, Minggu 23 Desember 2018.

Tags : Anyer , Seventeen , Tsunami

Berita Terkait