Harlah ke-93, Ketua PBNU Ungkap Rahasia Berdirinya NU

| Kamis, 31/01/2019 12:54 WIB
Harlah ke-93, Ketua PBNU Ungkap Rahasia Berdirinya NU Logo resmi Harlah NU ke-93 (doc. IG @nuonline_id)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM- Ormas Nahdlatul Ulama (NU) akan menggelar peringatan hari lahir (Harlah) ke-93 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan pada tanggal 31 Januari-01 Februari 2019.

Ketua Pengurus Harian PBNU, KH.Robikin Emhas mengatakan bahwa Harlah ke-93 akan dihadiri oleh 1.500 perserta yang terdiri dari seluruh pengurus cabang seluruh Indonesia dan akan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Robikin juga mengungkap latar belakang berdirinya NU dan rahasia ormas yang didirikan oleh Syeikh KHM Hasyim Asy`ari masih berdiri kokoh sampai hari ini.

"Lahirnya NU dilatarbelakangi oleh semangat mempertahankan tradisi dan khazanah ajaran Islam dan menjadikan budaya sebagai infrastruktur dalam beragama," kata Robikin, Rabu, 30 Januari 2019.

Tradisi budaya yang dimaksud Robikin, adalah yang tidak bertentangan dengan syariat Islam. Agama tanpa budaya dakan kereing.

"Kaidah fiqhnya; al-muhafadzah ‘alal-qadim al-shalih wal-akhdzu bil-jadid al-ashlah. Melestarikan nilai-nilai lama yang baik dan menerapkan nilai-nilai baru yang lebih baik," ujarnya.

Selain itu, Robkin juga membeberkan tugas dan tanggung jawab NU sejak beridiri hingga saat ini.

"Tanggung jawab keagamaan adalah mengembangkan dan menjaga paham ala ahlussunnah wal jamaah yang terkenal dengan prinsip moderasi dan wasathiyah," bebernya.

Sementara tugas NU yang kedua adalah tanggung jawab kebangsaan. "Dari dulu NU selalu konsisten menjalankan dua peran ini baik diminta atau tidak oleh negara. Karena itu NU tidak pernah sekalipun punya catatan makar terhadap negara," tuturnya.

NU merupakan organisasi yang didirikan pada 31 Januari 1926 di Surabaya. Berdirinya organisasi Islam terbesar di Indonesia itu tak terlepas dari Hadratus Syeikh KHM Hasyim Asy`ari, pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, dan KH Abdul Wahab Hasbullah, pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang.

Tags : Harlah , NU

Berita Terkait