Dedi Mulyadi: Caleg Perempuan Masih Terkungkung oleh Isu Gender

| Kamis, 07/02/2019 11:31 WIB
Dedi Mulyadi: Caleg Perempuan Masih Terkungkung oleh Isu Gender  Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi saat sambutan di acara Muswil DPW PKB Jawa Barat di Hotel Horison Kota Bekasi (doc. istimewa)

BANDUNG, RADARBANGSA.COM- Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi memberi catatan bagi para politisi perempuan yang mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (Caleg) pada Pemilu 2019.

Didi menilai caleg perempuan dianggap belum maksimal memperjuangkan persoalan yang dihadapi perempuan. Secara mayoritas politisi perempuan ketika turun ke daerah pemilihan masih terkungkung oleh isu gender, hak-hak perempuan dalam politik.

"Yang pertama adalah ada kesalahan pemahaman dari sisi aspek regulasi isu perempuan. Jadi kalau aktivitis perempuan (caleg perempuan) itu ngumpul, selalu yang dibicarakan itu masalah kesetaraan gender, kemudian hak-hak perempuan dalam politik, padahal masyarakat tidak butuh isu kesetaraan gender," Kata Dedi Mulyadi saat diskusi Komunitas Perempuan Politik di Grand Hotel Preanger, Jalan Asia Afrika, Bandung, Rabu, 6 Februari 2019.

Dihadapan para calon anggota legislatif perempuan dari berbagai partai politik peserta pemilu 2019, Dedi mengatakan apa tidak sebaiknya politisi perempuan berbicara soal persoalan yang dihadapi perempuan di Indonesia.

"Isu-isu strategis yang melanda kaum perempuan gak pernah diomingin. Padahal, problem perempuan itu saya katakan problem dapur, anak-anak sekolah, hingga ditinggalkan suami kemudian menjanda tanpa ada jaminan. Isu-isu strategis itu yang sebenarnya menjadi tingkat kebutuhan yang sensitif dibutuhkan oleh perempuan mayoritas di Indonesia," papar Dedi.

Lebih lanjut ia mengatakan pada dasarnya perempuan lebih setia dalam menentukan pilihan suaranya dan pendekatan secara hati ke hati sangat ampuh dalam meraih suara perempuan.

Dia berharap saat caleg perempuan tersebut terpilih?menjadi anggota legislatif maka mereka harus bisa menggunakan kemampuan lahiriah perempuannya dalam menjalankan tugasnya seperti kemampuan tata kelola rumah tangga, tata anggaran, dengan sensitifitas terhadap keindahan dan kerapian harus diterapkan saat menjadi anggota dewan.

"Sehingga jangan sampai nanti malah terbawa-bawa anggota dewan lainnya, misalkan melihat anggaran yang kurang efisien, anggaran tidak berpihak pada kepentingan masyarakat, malah dibiarkan dan ikut-ikutan saja," tuturnya.

Tags : Caleg Perempuan , Pemilu 2019 , Jabar

Berita Terkait