Jawab Kritik Soal Jalan Desa 191.000 KM, ini Penjelasan Mendes

| Selasa, 19/02/2019 22:47 WIB
Jawab Kritik Soal Jalan Desa 191.000 KM, ini Penjelasan Mendes Eko Putro Sandjojo (Menteri Desa PDTT).

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Eko Putro Sandjojo mengatakan bahwa pembangunan jalan desa yang disampaikan oleh calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) memang benar. Hal itu menjawab polemik usai debat capres kedua setelah Jokowi yang merupakan calon petahana dan Presiden RI menyampaikan telah membangun jalan desa sepanjang 191.000 km.

Mendes menjelaskan, jumlah desa di Indonesia saat ini sebanyak 74.957 desa. Seluruh desa tersebut dalam kurun waktu empat tahun terakhir cukup gencar membangun infrastruktur jalan untuk memperbaiki akses.

"191 ribu km dibagi menjadi 74 ribu desa, kan 1 desa cuma bangun jalan 2,5 km. Itu dalam 4 tahun. Berarti kalau dalam 1 tahun dibagi rata-rata ya 2,5 km dibagi 4 tahun, ya 625 meter," kata Eko kepada kumparan.com, Selasa, 19 Februari 2019.

Karena itu, Eko menilai wajar jika banyak yang kaget dengan sudah banyaknya jalan desa yang terbangun. Sebab, pembangunan jalan desa yang dilakukan secara masif baru terjadi sejak adanya dana desa yang digelontorkan dalam APBN.

"Jadi jangan ngeliat 191 ribu kam-nya saja. Negara Indonesia ini negara besar, kalau menurut saya capaian ini masih kecil. Justru pentingnya punya knowledge sebelum berbicara, kalau enggak punya knowledge saya jelasinnya juga bingung," ujar Eko.

Dia juga menyampaikan bahwa jalan desa yang dibangun terdiri dari berbagai jenis, mulai dari yang hanya paving block, beton, dan aspal. Tapi kebanyakan jalan desa saat ini dibangun berjelnis paving block dan beton karena dinilai lebih awet dan banyak menyerap tenaga kerja.

"Aspal itu 60 persen lebih dipakai untuk sewa buldozer, sewa penggiling, itu padat karya, tunainya jadi kecil. dengan aturan padat karya tunai, orang pada pakai paving block atau beton karena menyerap tenaga kerja banyak. `Kan 30 persen harus menyerap tenaga kerja," tuturnya. 

Tags : Kementerian Desa PDTT , Jalan Desa

Berita Terkait