Dari Jusuf Kalla Hingga Cak Imin Usulkan Sistem Pemilu Serentak Diubah

| Rabu, 24/04/2019 13:53 WIB
Dari Jusuf Kalla Hingga Cak Imin Usulkan Sistem Pemilu Serentak Diubah Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menyampaikan sambutan dalam acara Majelis Taklim Bersholawat di Istora Senaya, Jakarta, Senin (8/4). (Foto: labieb/radarbangsacom)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengusulkan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak antara Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilu Legislatif (Pileg) harus dirubah.

Hal ini diusulkan sebagai respon Wakil Ketua MPR RI itu terhadap petugas Pemilu banyak yang meninggal dunia dan mengalami sakit dikarenakan mengalami kelelahan saat bertugas.

“Pemilu serentak harus dirubah!,” tegas Cak Imin melalui akun twitternya, Rabu 24 April 2019.

Cak Imin menuturkan bahwa, sejak awal dirinya sudah mengingatkan bahwa Pemilu Serentak adalah pemaksaan.

“Sudah sejak awal saya ingatkan bahwa penjadwalan ini pemaksaan, MK terlalu campur tangan urusan teknis, padahal KPU dan Partai Politik punya pengalaman. Rubah sistem pemilu,” kata Cak Imin.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla juga mengatakan bahwa Pemilu Serentak harus dievaluasi, “Tentu harus dievaluasi yang keras,” katanya di Jakarta, Selasa 23 April 2019 kemarin.

Begitu juga dengan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Jimly Asshiddiqie juga mengusulkan agar Pemilu dibagi dalam beberapa tingkatan.

Dikutip dari tempo, Jimly menjelaskan, pemilu dilakukan secara bertingkat misalnya, Pilpres digabung dengan Pileg untuk DPR RI, Pilgub dengan Pileg DPRD Provinsi, Pemilihan Bupati/Wali Kota digabung dengan Pileg DPDR Kab/Kota.

“Lalu DPD itu digabung dengan Pilgub dan DPRD Provinsi,” jelasnya.

Tags : Cak Imin , PKB , Pemilu Serentak ,

Berita Terkait