Cak Imin Sampaikan Kuliah Umum Kebhinekaan di Unair Surabaya

| Senin, 02/10/2017 12:57 WIB
Cak Imin Sampaikan Kuliah Umum Kebhinekaan di Unair Surabaya Tokoh nasional, Abdul Muhaimin Iskandar menyampaikan kuliah umum bertajuk “Mengelola Kebhinekaan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa

SURABAYA, RADARBANGSA.COM - Tokoh nasional, Abdul Muhaimin Iskandar hari ini menyampaikan kuliah umum di depan civitas akademika Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Senin 2 Oktober 2017. Dalam kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Cak Imin ini akan menyampaikan materi bertajuk “Mengelola Kebhinekaan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa".

Cak Imin sebelumnya memang sudah dikenal getol memperjuangkan makna dan implementasi kebhinekaan dalam kehidupan berbangsa, beragama, dan bernegara. Karenanya Cak Imin dengan tegas menilai fanatisme keagamaan dan gerakan transnasional menjadi ancaman bagi kukuhnya kebhinekaan.

“Prinsip kebhinekaan turut andil dalam memajukan Indonesia. Sejak belum merdeka, Indonesia sudah menjadi kawasan yang sangat plural, yang memang ber-Bhinneka Tunggal Ika," ujar Cak Imin di Seminar Nasional Merajut Kebhinekaan dalam Bingkai Politik Kebangsaan di Universitas Nahdlatul Ulama, Bogor, Sabtu 26 Agustus 2017.

Bagi Cak Imin, mengelola kebhinekaan adalah mengelola perbedaan dan keragaman dalam situasi yang aktual, situasi nyata kekinian. Tidak ada resep tunggal untuk keberhasilannya mengingat negara dan masyarakat merupakan sesuatu yang tak bisa diam, terus bergerak.

Namun, ada prasyarat dasar yang harus dipenuhi agar semangat kebangsaan dan penerimaan terhadap keragaman bisa terjaga. Prasyarat itu bernama keadilan sosial dan tegaknya hukum. Ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang masih kasatmata terlihat dan dirasakan bisa menjadi tanah subur bagi gagasan-gagasan anti kebinekaan.

Untuk mengukuhkan gagasan itu, Cak Imin mengutip pendapat pejuang anti kolonialisme di India, Mahatma Gandhi yang berujar: There are people in this world that is so hungry that God cannot appear to them except in the form of bread.

“Jika penerimaan terhadap eksistensi Tuhan saja bisa kuat dipengaruhi situasi hidup seseorang, apalagi penerimaan terhadap keberagaman manusia lain. Kebinekaan sebagai konsep adalah universal. Namun, kebinekaan sebagai tindakan sepenuhnya situasional dan bahkan individual,” tegas Cak Imin.

Kemarahan akibat eksploitasi, pengabaian, rasa ketidakadilan yang tercabik, kehilangan harapan bagi keluarga, dan kemiskinan, dikatakan Cak Imin, akan mencari kanalnya. Radikalisme menjadi tawaran yang menawan saat surga di bumi sudah mustahil didapatkan.

“Maka, efektivitas mengelola keberagaman berkejar-kejaran dengan kesuksesan memberikan keadilan sosial dan keadilan hukum. Mencari strategi mengelola kebinekaan tanpa mencari jawaban bagi keadilan sosial dan hukum adalah nyaris sia-sia dan mubazir,” ungkap Cak Imin.

Untuk diketahui, dalam kuliah umum tersebut, Cak Imin juga akan dianugerahi gelar Doctor Honiris Causa atas jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negara oleh civitas akademika Unair. Tentu gelar tersebut sudah sangat layak ia sandang karena peran Cak Imin selama ini nyata dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama langkahnya merawat kebhinekaan melalui politik Rahmatan lil ‘Alamin.

Tags : Cak Imin , Kebhinekaan , Pancasila

Berita Terkait