Saat Spanduk dan Baliho PKB Menjadi Objek Kecemburuan

| Jum'at, 23/02/2018 18:06 WIB
Saat Spanduk dan Baliho PKB Menjadi Objek Kecemburuan Komunitas Suku Bajo Morowali Utara deklarasi dukung Cak Imin Cawapres 2019 dengan membentangkan baliho seluas 20x20 meter di permukaan laut Desa Kolo Bawah. (Dok Radarbangsa)

RADARBANGSA.COM - Dalam salah satu portal berita online yang terbit tanggal 21 Februari 2018, ada salah satu petinggi partai yang statmentnya bisa dimaknai sebagai statment yang kurang bijak dalam menyoroti spanduk dan baliho para tokoh dari partai lain, kendati merupakan mitra koalisi.

Fungsi spanduk dan baliho adalah media yang bisa digunakan untuk memperkenalkan sesuatu, baik itu sebuah produk perusahaan, atau tokoh publik, atau bisa juga untuk memperkenalkan sebuah konsep dan gagasan. Jadi semua mahfum bahwa pemasangan spanduk dan baliho para tokoh partai yang diharapkan kadernya untuk bisa maju sebagai wakil presiden dalam kontestasi pemilu 2019, adalah bentuk upaya agar popularitas tokoh tersebut bisa meningkat lebih dari sebelumnya.

Namun, petinggi partai itu justru mengatakan “calon wakil presiden dipilih dengan dialog bukan liat siapa yang pasang spanduk”, itu sesuatu yang tidak perlu dimunculkan ke publik. Karena semua juga paham akan hal itu. Menurut saya, statment yang kurang penting itu kemudian bisa saja diberi makna lain oleh publik, bisa saja publik kemudian kembali mempertanyakan mengapa spanduk dan baliho partai lain sepertinya begitu mengganggu eksistensi partai besar.

Akan lebih bijak, jika setiap partai bersaing secara sehat tanpa perlu merasa terganggu dengan strategi partai lain untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas partai serta tokoh-tokohnya. Pilihan PKB mencantumkan kata Calon Wakil Presiden dalam setiap baliho atau Spanduk Ketum partainya tak lain sebagai bentuk kedewasaan PKB demi menjaga ritme didalam pemerintahan agak tidak menimbulkan ketegangan dan kecanggungan antara PKB sebagai bagian dari partai koalisi pemerintah dengan presiden Jokowi dan semua jajarannya. Serta agar semua menteri-menteri yang berasal dari PKB juga tetap bisa bekerja maksimal tanpa perlu merasa tidak enak hati karena Ketum partainya akan menjadi rival presiden yang saat ini Juga menjadi atasan para mentri-mentri tersebut.

Jika persoalan spanduk dan baliho ini dipersepsi begitu mengganggu pihak lain, maka saya sarankan silahkan juga memasang spanduk dan baliho tokoh-tokoh partainya untuk juga di dorong menjadi calon wakil bagi Presiden Jokowi di 2019. Sebagai partai yang saat ini belum menyatakan dukungan resmi bagi Presiden Jokowi untuk periode kedua, maka pilihan cerdas dan bijak saat ingin melakukan branding partai dan tokohnya, maka PKB memilih mencantumkan kata Wakil Presiden di baliho dan spanduk dukungan untuk Ketumnya, agar terang benderang tanpa perlu dipertanyakan apa tujuan pemasangan baliho dan spanduk tersebut.

Berbeda ceritanya dengan baliho dan spanduk Ketum PPP yang juga banyak bertebaran, namun tidak mencantumkan kata Calon Wakil Presiden atau embel-embel apapun sebagaimana PKB, karena PPP telah secara resmi menyatakan akan kembali mendukung Presiden Jokowi di periode kedua, maka PPP pasti tidak akan dipersepsi sedang mempersiapkan Ketumnya sebagai calon Presiden. Sehingga setiap baliho PPP hanya akan dipersepsi sebagai branding partainya.

Keberadaan Cak Imin sebagai salah satu tokoh muda Islam, seorang santri yang juga merupakan intelektual cerdas, yang mengomandani armada partai yang saat ini berada di level 4 besar, merupakan sebuah keuntungan tersendiri bagi partai PKB, yang memiliki figur muda yang layak dikatakan pemimpin zaman now untuk ditawarkan ke publik sebagai calon wakil Presiden untuk pemilu 2019.

Harapan, doa serta usaha maksimal para kader partai PKB untuk bisa mengantarkan Ketum nya untuk menjadi calon wakil presiden di Republik ini adalah sesuatu yang di perbolehkan oleh konstitusi. Semoga tidak ada pihak-pihak yang merasa terganggu dengan itu, karena kader PKB hanya berupaya maksimal, sebagaimana diajarkan dalam ajaran agama, namun hasil ahir semunya pasti dikembalikan pada ketentuan Allah sang maha baik, dan pendengar Doa serta senantiasa melihat seberapa sunguh-sungguh upaya manusia.

 

NOURA FADHILAH

Tags : Cak Imin , PKB , Cawapres 2019

Berita Terkait