Refleksi Harlah ke 20, Komitmen PKB Membela yang Benar

| Minggu, 22/07/2018 10:45 WIB
Refleksi Harlah ke 20, Komitmen PKB Membela yang Benar Dok radarbangsacom

RADARBANGSA.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) merupakan partai yang lahir pada era reformasi setelah lengsernya Presiden Soeharto, tepatnya pada 23 Juli 1998 atau 29 Rabiul Awal 1419 Hijriah. PKB lahir menjadi sebuah partai politik (parpol) yang berideologi nasionalis religius di Indonesia yang didirikan oleh para kiai-kiai dari Nahdatul Ulama (NU) atas usulan dari warga NU di seluruh pelosok Indonesia.

Pilar utama PKB adalah berjuang membangun demokrasi, kesejahteraan, dan persamaan di depan hukum. PKB komitmen memperjuangkan good government dan kebebasan berpendapat dan berserikat dengan tetap menjunjung nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Kini, usia PKB sudah mencapai 20 tahun. Sangat dewasa dan berpengalaman untuk ukuran partai politik Tanah Air. Di bawah komando Ketua Umum Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, PKB senantiasa menunjukkan ritme positif yang menjulang tinggi dan istiqomah membela yang benar.

Dalam sejarah kontestasi PKB dalam Pemilihan Umum (Pemilu), Cak Imin mampu membuktikan diri jika PKB adalah partai yang dapat bersaing dengan partai-partai besar. Kita bisa melihat perolehan suara PKB pada 2014 mencapai 11.292.151 suara (9,04 persen) atau setara 47 kursi di DPR RI. Padahal, lima tahun sebelumnya atau Pemilu periode 2004-2009, PKB hanya memperoleh 5.146.302 suara (4,95 persen) dan mendapat 28 kursi DPR RI.

Semua pencapaian tersebut dapat diraih berkat strategi jitu yang ditelurkan Cak Imin. Cak Imin tidak hanya dikenal piawai memainkan strategi politik, ia juga lihai dalam memotivasi semangat calon anggota legislatif asal PKB untuk berjibaku meraih kemenangan.

Tekad bulat Cak Imin mengibarkan bendera kejayaan PKB terus dilakukan. Bahkan, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) itu sampai hari ini terus mengajak keluarga besar PKB untuk bekerja lebih keras dengan memasifkan politik silaturahim, membangun kantung – kantung kekuatan nahdliyin dan nahdliyah serta lebih memperkuat kembali sinergisitas antara NU dan PKB.

Di usia PKB yang ke 20, komitmen PKB tidaklah berubah. Ada enam komitmen utama yang selama ini tetap kontinyu diperjuangkan PKB. Pertama, meningkatkan pendidikan. Pada awal era reformasi melalui KH Yusuf Muhammad atau Gus Yusuf, Fraksi PKB mendorong alokasi 20 persen anggaran untuk pendidikan. Cak Imin sebagai pimpinan DPR RI waktu itu berkomitmen kuat untuk merealisasikannya, sekalipun minim dukungan dari berbagai kalangan.

Manfaat dari kebijakan itupun dirasakan hingga saat ini. Namun bukan berarti setelah disahkannya kebijakan itu PKB lantas berpuas diri. Dalam beberapa kesempatan Cak Imin berujar, alokasi 20 persen APBN untuk pendidikan masih lebih banyak disalurkan ke sekolah negeri. Padahal siswa-siswa sekolah swasta dan juga di pesantren lebih banyak yang membutuhkannya. Sehingga PKB akan terus mendesak pemerintah untuk menambah porsi anggaran pendidikan di sekolah swasta dan pesantren agar sejajar dengan sekolah negeri.

Kedua, mendorong dan menguatkan pembangunan dan kemandirian Desa. PKB di bawah kepemimpinan Cak Imin terus mendukung penuh kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Joko Widodo dalam rangka membangun Indonesia dari pinggiran, dari Desa. Dukungan ini diwujudkan Fraksi PKB dengan menginisiasi Undang Undang Desa sekaligus merubah paradigma pembangunan di Indonesia.

Saat ini geliat ekonomi masyarakat semakin berkembang di desa-desa berkat Dana Desa yang digelontorkan Pemerintah sejak 2015 yang lalu. PKB juga komitmen menjaga dan memperjuangkan stabilitas harga-harga komuditas, perlindungan harga gabah, karet dan komuditas-komuditas lainnya yang diproduksi petani Indonesia.

Ketiga, PKB merupakan partai politik yang menggunakan paradigma kelautan sebagai sentral. Paradigma ini bermuara dari kebijakan KH Abdurrahman Wahid saat menjadi Presiden RI ke 4 yang mendorong pengelolaan laut dengan membentuk Kementerian Kelautan. Satu terobosan yang belum terfikirkan secara baik pada masa itu.

Saat ini Presiden Jokowi melanjutkan paradigma pembangunan laut sebagai sentral. Akhirnya jutaan nelayan mendapatkan layanan dan perlindungan. Setiap tahun jumlah tangkapan ikan naik dan nilai ekonomis yang dihasilkan telah mendatangkan kesejahteraan jutaan nelayan di seluruh Indonesia.

Keempat, PKB memiliki komitmen yang kuat untuk memperjuangakan kesetaraan anggaran dan kebijakan yang berpihak pada Pesantren dan pendidikan keagamaan. Pesantren memiliki peran penting mendidik jutaan santri menjadi bibit-bibit unggul dan Sumber Daya Manusia terbaik yang akan mengisi masa depan pembangunan Indonesia.

Karenanya Pondok Pesantren dan pendidikan keagamaan menjadi salah satu lokus yang diperjuangakan PKB. Komitmen membela Pesantren dan Madrasah diwujudkan PKB dengan menginisiasi RUU Madrasah dan Pondok Pesantren, hingga masuk dalam prolegnas 2018.

Kelima, PKB bersama NU berkomitmen mengawal dan menjaga Pancasila dan Kebhinekaan tetap lestari di bumi Indonesia. Komitmen ini jelas dan tegas ditunjukkan PKB dengan mendukung pembubaran HTI dan juga pengesahan Undang Undang Terorisme.

Keenam, PKB konsisten membela kaum buruh. Sepak terjang Cak Imin bersama seluruh anggota Fraksi PKB di DPR mengawal, membela dan memperjuangkan hak-hak buruh selama ini tak diragukan lagi. Sejak didirikan, advokasi PKB terhadap kaum buruh, termasuk buruh migran, tak pernah surut. Apalagi ketika Cak Imin diamanahi menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era Susilo Bambang Yudhoyono.

Salah satu wujud komitmen PKB membela buruh adalah ketika Cak Imin pasang badan membela buruh migran di Arab Saudi. Cak Imin tampil menjadi orang pertama di dunia yang membuat Arab Saudi mau menyepakati Memorandum of Understanding (MoU) dengan negara lain terkait perlindungan buruh migran.

Hal itu terus berlanjut dengan sejumlah capaian-capaian positif, seperti membantu membela hingga memulangkan ratusan buruh migran bermasalah di Malaysia, Singapura, Taiwan, dan juga Arab Saudi. Teranyar, Cak Imin membentuk Satuan Tugas TKI PKB dan menegaskan bahwa jabatan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI harus dari PKB.

Selamat ulang tahun PKB!

 

AHMAD ZUBAIDI
Pemred Radarbangsa.com

Tags : Harlah 20 PKB , Cak Imin , PKB

Berita Terkait