Cak Imin, Cawapres Jokowi Kehendak Rakyat

| Rabu, 25/07/2018 14:14 WIB
Cak Imin, Cawapres Jokowi Kehendak Rakyat Cak Imin dan Jokowi saat meninjau venue Asian Games 2018 di Palembang, Sabtu (14/7). (Dok PKB)

RADARBANGSA.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan pertemuan dengan pimpinan-pimpinan partai koalisi. Pertemuan yang berlangsung Senin (23/7/2018) tersebut sangat mudah dianalisa, tentu saja perbicangannya soal siapa yang akan dilamar menjadi cawapresnya. Sayangnya, satu nama itu masih rahasia. Seperti sebelum-sebelumnya, Jokowi masih bermain dengan kantong ajaibnya.

Tidak ada yang tersisa selain senyuman di meja makan. Soal siapa pendamping pilihan Jokowi, publik masih dibuat penasaran. Bahkan tanda tanya membanjiri semua media pemberitaan, satu nama sudah ditetapkan. Lantas, kenapa belum juga diumumkan?

Baik, mari kita berbicara geliat dan fakta yang sudah ada di depan mata. Tentang riuhnya perebutan orang nomor dua di Indonesia. Dari sekian nama yang beredar, dapat dikatakan Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin adalah satu-satunya sosok yang paling menggelegar. Keseriusannya terlihat sangat jelas dari langkah-langkah yang dijejakkan. Latar belakang, gaya politik dan rekam jejak Cak Imin yang kemudian menjadi alasan para kiai memberikan amanah dan dukungan kepada Panglima Santri itu untuk menjadi Cawapres khususnya berpasangan dengan Jokowi. Bahkan, PBNU siap menyukseskan Cak Imin mendampingi Jokowi.

Bersamaan dengan amanah dan dukungan para kiai kepada Cak Imin dengan bangga rakyat mendirikan posko dukungan terhadap Cak Imin untuk menjadi Cawapres bahkan secara spesifik berpasangan dengan Jokowi yang sering disebut dengan istilah JOIN (Jokowi – Cak Imin), puluhan ribu posko JOIN dan Posko C1NTA (Cak Imin untuk Indonesia) berdiri bertebaran seantero nusantara dan catatan pentingnya adalah tidak ada posko lain yang didirikan rakyat selain dua jenis posko tersebut. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno pada saat rapat Asian Games bersama Presiden Jokowi sempat menyebutkan gambar Cak Imin lebih meriah dibanding sosialisasi Asian Games. Dalam kesempatan lainnya Jokowi juga mengakui dan berterimkasih kepada Cak Imin atas kerja Cak Imin dengan mendirikan posko – posko JOIN. Dengan sangat nyata Cak Imin sudah bekerja lebih awal juga untuk Pak Jokowi.

Bukan hanya dari kalangan kiai dan relawan JOIN, apresiai dan dan dukungan kepada Cak Imin juga dilakukan dalam berbagai cara salah satunya yang kini sedang berlangsung adalah long march ribuan laskar santri dari Ciamis ke Jakarta membawa mandat para ulama Jawa Barat agar pak Jokowi memilih Cak Imin sebagai Cawapres.

Dilain pihak berbagai jajak pendapat di media sosial juga menempatkan Cak Imin sebagai cawapres paling cocok mendampingi Jokowi, misal akun Twitter Netizen NU (@Netizen_NU) pada 10 Juli 2018, hasil akhir Cak Imin berada di urutan teratas dengan angka 55%, disusul Mahfud MD 37%, Romahurmuziy 5%, dan Zulkifli Hasan 3%. Hasil jajak pendapat ini membuktikan bahwa Cak Imin adalah tokoh representasi dari NU.

Pada tanggal 15 Juli Netizen NU kembali melakukan jajak pendapat yang tepat mendampingi Jokowi dengan simulasi nama yang berbeda. Hasilnya sama, Cak Imin teratas. Berikut prosentasennya; Cak Imin (72%), Mahfud MD (20%), Sri Mulyani (5%), dan Moeldoko (3%).

Musisi senior Iwan Fals juga melakukan jajak pendapat di akun Twitternya, @iwanfals. Hasilnya simulasi Jokowi-Cak Imin memperoleh 52%, disusul Prabowo-Aher (37%), AHY-Zulkifli Hasan (10%), dan Airlangga-Romahurmuziy (1%). Berbagai hasil jajak pendapat di media sosial tersebut merupakan bentuk apresisasi dan dukungan rakyat kepada Cak Imin yang ditunjukkan dengan semangat zaman di era digital.

Selanjutnya, rilis hasil survei menunjukkan angka peningkatan popularitas dan elektabilitas Cak Imin sebagai cawapres. Dan, lagi-lagi ketika nama Cak Imin disandingkan dengan Jokowi menjadi pasangan terbaik pilihan rakyat.

Hasil survei terbaru yang dirilis Lembaga Survai Nasional (Median) yang dirilis pada 23 Juli 2018 menyebutkan bahwa pasangan JOIN mendapatkan elektabilitas tertinggi dibanding semua simulasi pasangan lainnya. Dari paparan Median, Jokowi jika disandingkan dengan Cak Imin memperoleh angka 42,6 persen, hasil tersebut mengalami peningkatan dibanding survai yang dilakukan pada Median periode April 2018 yang meraup dukungan 41,3 persen.

Senada dengan Median, Novri Suasan, Direktur Pusat Kajian Pembangunan dan Pengelolaan Konflik (Puspek) juga merilis hasil surveinya yang menyebut Jokowi dan Cak Imin adalah pasangan unggul di kalangan masyarakat. Dari survei tersebut, Cak Imin meraih peluang hingga 13 persen dari responden, disusul Agus Harimurti (10,4%), dan Anies Baswedan (7,4 %).

Fakta-fakta di atas merupakan buah dari kerja keras dan kesungguhan Cak Imin yang tengah menjalankan mandat dan amanat dari para kiai. Kenaikan elektabilitas Cak Imin tentu ditengarai oleh akhlak politik yang baik, kejelasan visi kepemimpinan, humoris dan tidak tidak pernah merendahkan atau meremehkan lawan politiknya.

Sejatinya, kehendak rakyat sudah terang, mandat dan dukungan para kiai, puluhan ribu posko JOIN, hasil jajak pendapat dan data-data survei mempertegas kehendak rakyat. Nah, persoalannya kemudian adalah, semua masih di kantong Jokowi. Nama cawapres kehendak rakyat itu pun masih tanda tanya; akan dikeluarkan atau dibiarkan di kantong ajaibnya sampai hari Jokowi mendaftar ke KPU.

Tentu saja hal itu menjadi hak politik Jokowi, apalagi partai koalisi sudah husnudzon menyerahkan sepenuhnya persoalan cawapres kepadanya. Namun, kembali pada perhelatan PILPRES sebagai proses demokrasi yang mengandung substansi pendidikan politik, tentu menjadi harapan banyak pihak agar nama cawapres sesegera mungkin diumumkan. Singkatnya, mengumumkan nama cawapres lebih awal berarti memberi kesempatan lebih kepada rakyat untuk menilai cawapres pilihan Jokowi.

Kita pun harus husnudzon ini bukan kantong ajaibnya Doraemon yang bisa mengeluarkan apa saja, yang jusrtu kerap menjadi kantong pribadi untuk menuruti kemauan-kemauan Nobita saja atau kantong pesulap yang bisa mengeluar isi kantong orang lain, semoga isi kantong jokowi adalah kehendak rakyat []

 

Miftahul Aziz
Ketua DKN Garda Bangsa

Tags : Cak Imin , JOIN , Jokowi

Berita Terkait