Lomba Cerpen Santri 2018

Keikhlasan Farhan

| Kamis, 08/11/2018 17:42 WIB
Keikhlasan Farhan Dok Radarbangsa

Oleh: Oktaviana Ira Virnanda

RADARBANGSA.COM - Ada salah satu pesantren yang terkenal akan kesalafannya. Pondok ini di asuh oleh seorang kyai yang terkenal tegas dalam mendidik santrinya, zuhud, riyadhohnya mempeng, dan juga seorang wira’i. Beliau pernah mengemban ilmu di Ponpes Lirboyo Kediri selama 10 tahun. Dimata para santrinya Beliau merupakan tokoh panutan yang tegas dan istiqomah dalam pendirian, telaten, serta memberikan kasih sayang kepada setiap santrinya.

Beliau yang tak lain adalah KH.Abdullah. Seorang kyai  yang di segani di Ponpes Nurul Hikmah. Abah Dul begitulah sapaan yang biasa diucapkan oleh para santri. Beliau mempunnyai sorang istri yang bernama Bu Aisyah. Suatu ketika ada santri baru yang ingin mondok di pesantren tersebut. Dia  adalah Farhan,  anak dari keluarga yang sangat kaya raya. Dia termasuk anak yang manja dan susah untuk diatur oleh orang tuanya. Oleh karena itu, orang tuanya mengirim Farhan ke pesantren dengan harapan agar anaknya menjadi pribadi yang lebih baik. Tetapi masuk ke pesentren adalah suatu mimpi buruk bagi Farhan.

Saat pertama kali Farhan dan orang tuanya datang ke pondok untuk menghadap KH.Abdullah, Farhan di   beri wejangan sebelum Farhan tinggal di Ponpes Nurul Hikmah. Ketika di beri wejangan Farhan hanya terdiam dan mendengarkan ucapan kyainya. Namun dihatinya seakan-akan digrogoti tikus-tikus liar. Setelah itu Farhan diantarkan ketua pengurus dan ayahnya ke kamar yang akan di singgahi Farhan. Ketika sesampainya Farhan dikamar yang dijuluki dengan sebutan kamar Ustmani di dalam hatinya Farhan berkata “OMG... tempat apaan kayak gini, semacam kandang ayam”. Farhan masuk kedalam kamar tersebut dengan sejuta ekspresi.

Satu kamar tersebut ditempati 84 santri dan ditambah 1 lagi Farhan. Jadi kamar tersebut disinggahi 85 santri. Loker-loker yang berantakan, di dalam ada perkakas-perkakas yang saat tidak pantas dilihatnya. Memang seperti itu loker anak putra, habis ngapain aja tidak di beresi lagi seperti semula. Farhan di dalam hatinya merasa tidak akan bisa hidup di tempat seperti ini.

Usai berpamitan dengan kedua orang tuanya, Farhan yang awalnya cowok cool seketika meneteskan air mata bukan karena berpisah dengan orang tuanya tetapi ia tak ingin tinggal di pesantren. Apalagi harus hadup dengan teman-teman baru untuk beberapa tahun lamanya. Ketua pondok,pun menasihati agar Farhan bisa legowo menerima apa yang telah di takdirkan Allah ke padanya. Lalu Farhan di ajaknya untuk berkenalan dengan santri-santri yang menempati kamar Utsmani. Sesi perkenalan di kamar tersebut cukup lama. Nama-nama santri yang menempati kamar Utsmani antara lain Sahal, Ta’in, Iman, Saiful, Hadi, Syifa, Afabi, dan kawan-kawan. Di antara sekian santri yang telah berkenalan dengan Farhan hanya Afabi yang langsung akrab dengan Farhan.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Cerpen Santri , PKB

Berita Terkait