Lomba Cerpen Santri 2018

Dua Pesantren

| Minggu, 11/11/2018 15:10 WIB
Dua Pesantren Dok Radarbangsa

Oleh: Ali Bahsar

RADARBANGSA.COM - Sebut  saja  As-Sunnah. Pesntren ini terletak disuatu tempat yang boleh dikatakan luas. Belakang pondok ada padang rumput yang luas disertai banyak buah-buahan yang menduduki tempat itu. Bukan hanya itu tapi jauh diseberang padang rumput itu terdapat sebuah sungai. Agak kecil memang air nya,  jernih sekali pandangan nya. Terkadang para santri ada yang rela berjalan jauh demi sungai ini. Daerah disana dikenal kering, tapi alhamdulillah sungui itu masih bisa mengalir air untuk para santri dan masyarakat yang hendak berbuat sesuatu. Misal nya saja ketika waktu tiba, banyak orang yang pergi kesana, menjenguk sungai yang jernih itu. Ramai riuh suasana disana. Tua sampai  yang bayi ada disana. Hingga orang sangat ingin menamai sungai dengan nama ”KETEMUK” bahkan orang ramai menucapkan itu.

Dalam pesantrin ini ada kawasan pwremppuan dan kawasan alaki laki. Sekitar seratus meter jarak keduanya. Dan ustaz nyapun husus , seperti perantren yang berbeda, padahal itu adalah satu naungan yahni dibawah lembaga As Sunnah.

Pengalaman bertambah dan selalu berjalan disaat sedang menuntut ilmu, sembari menunggu gelas ilmu yang akan dipenuhi sang guru.

“Berlayar jauh ke tepi senja

Berhias seni dan budaya bangsa

Melerai tengkar menjadi bhagia

Hijau... alam..... berhias budaya

Alam sejuk nan menawan mata....

Banggaku menjadi bangsa Indonesia”

Bukan main, bibir nya telah melantunkan puisi itu dengan jelas dan sudah didengar semua santri. Panggil saja LONG walau nama aslinya adalah  Muhammad Irwan Hadi, itu  adalah nama warisan dari tubuhnya sendiri. Maklum saja karena badan nya sangat tinggi,hampir satu meter kotor lebih sesenti. Supaya lebih tingi lagi maka santri lain selalu mendoakan nya dengan kata LONG yang dalam bahasa inggris artinya adalah panjang. Sebab kata adalah doa itulah yang didapat para santri dari para ustaz dipesantren As Sunnah itu.

Kira-kira jam 10:30, para santri diberi kesempatan untuk bersiap- siap melksanakan solat. Dengan segala keinginan untuk husyuk ketika menghadap sang ilahi. Semua santriwan rela pergi ke kali disebrang padang rumput, atau  kali yang sering disebut kali KETEMUK. “Merumput” itu dalah kata yang sring dipakai untuk menyebut prilaku santri yang suka mencari buah-buahan dipadang rumput. Itu pasti dilakukan sntriwan yang hendak ke kali Ketemuk.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , PKB , Lomba Cerpen ,

Berita Terkait