Lomba Cerpen Santri 2018
Ukhwahfillah
Oleh: Riza Apriliah
RADARBANGSA.COM - Jam 04.00 subuh waktu itu, Nayla terbangun karena bel berbunyi yang memekikkan telinga. Para pengawas sudah siap di depan kamar untuk membangunkan para santriwati. Nayla keluar dengan keadaan lesu bersama dengan temannya untuk menuju ke tempat wudhu. Selesai wudhu, Ia masuk dalam musholla asrama, kemudian mengaji sambil menunggu waktu subuh tiba. Itulah kegiatan yang sering dilakukan. Setelah subuh tiba Nayla bersama teman yang lainnya melaksanakan sholat berjamaah dilanjutkan dengan dzikir bersama. Setelah itu, sarapan dan mandi. Waktu mandi dan sarapan sekitar 1 jam 35 menit. Jadi, Nayla memanfaatkan 20 menit untuk mandi dan 15 menit untuk makan, serta 1 jamnya untuk menghafal Al-Qur`an. Menghafal hanya dilakukan bagi siapa saja yang mau, karena di pondok pesantren itu menghafal tidak diwajibkan, lantaran fokus belajar kitab kuning.
Hari ini, adalah hari Jumat dimana setiap paginya ada salah satu kegiatan yang sangat Nayla gemari yaitu ziarah kubur ke makam para ulama. Yang uniknya, perjalanan menuju ke pekuburan dengan berjalan kaki, jadi Nayla dan teman-temanya bisa bertegur sapa kepada masyarakat. Jarak dari pondok ke lokasi sekitar 3 km. Nayla beranggapan kegiatan ini mengajarkan kita untuk senantiasa mengingat kematian. Rasulullah SAW. Bersabda "perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan, yaitu kematian". (H.R. Ibnu Majah, No. 4258: Tirmidzi, Nasai dan Ahmad)
Baca selengkapnya di sini
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10