Lomba Cerpen Santri 2018

Makna Kehidupan di Balik Penjara Suci

| Senin, 12/11/2018 17:15 WIB
Makna Kehidupan di Balik Penjara Suci Dok Radarbangsa

Oleh: Muhammad Rizki Abdillah

RADARBANGSA.COM - Hari itu aku mulai dengan melaksanakan sholat subuh ditemani suasana pagi yang indah, disertai hembusan angin yang menyentuh pipiku.  Semenjak pagi hari kuhabiskan dengan hal-hal yang membuatku bahagia. Setelah selesai beribadah hati menjadi tenang, damai. Andai di negri ini semua orang sholat dengan khusyu pasti tidak ada lagi kemungkaran.

Namun, ketika teringat ucapan kedua orangtuaku, bahwasanya aku akan dimasukkan ke sebuah pondok pesantren. Sontak aku bingung, apakah aku harus mengikuti kemauan orangtuaku atau harus menolaknya.Karena setahuku, hidup di pondok pesantren itu tidaklah mengenakkan dan di bidang pendidkannya pun juga sangat keras  serta sangat ketat, walaupun dalam bidang keagamaannya diakui memang memastikan. Itulah yang menbuatku bumbang untuk memilih masuk ke pondok pesantren atau menolak kemauan orangtuaku.

Tetapi karena aku lebih memilih untuk mengikuti kemauan kedua orangtuaku, aku pun memilih tuk masuk ke pondok pesantren, meski dengan berat hati. Membahagiakan orang tua lebih penting buatku agar bisa menjadi berkah di dunia dan di akhirat. Mungkin ini bisa menjadi alat untuk berbakti kepada kedua orang tuaku. Ibuku pernah bilang, “Ki, ibu mau kamu belajar ilmu agama ke pesantren, kelak kamu akan selamat dunia akhirat.” Saat itu aku balik bertanya kepada ibuku, “Bu, sekolah pesantren itu seperti apa?”Ibuku lalu menjawab, “Sekolah asrama yang di sana menjadi tempat orang menuntut ilmu agama seperti belajar ngaji, bahasa arab dan ilmu fikih.” Terus terang aku tidak tahu apa yang dibicarakan ibuku. Aku hanya mengenai pelajaran IPA, matematika, dan Bahasa Indonesia.

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Lomba Cerpen , PKB ,

Berita Terkait