Lomba Cerpen Santri 2018

Barokah Bukan Berekah

| Minggu, 25/11/2018 18:52 WIB
Barokah Bukan Berekah Dok Radarbangsa

Oleh: Nuri Sinta Hidayati

RADARBANGSA.COM - "Allahu Akbar, Allahu Akbar" Panggilan adzan kembali berkumandang memanggil para ummat untuk segera mendirikan shalat. Angin masih saja menyapa tubuh para insan yang hendak bangkit dari tidurnya. Selimut masih kupegang erat, karena dingin kian menusuk pori-pori tubuhku hingga kantuk kembali kurasa seakan-akan aku ingin kembali merajut mimpi di malam yang menjelang pagi. Tapi, perutku memberontak begitu keras memintaku untuk segera bangkit dari tempat tidur. Dengan perlahan aku membuka mata yang masih saja merasa ngantuk lantaran angin selalu menyapa tubuh yang berwarna kelabu sedikit membiru. 

Kini aku telah berdiri tegak dan dengan langkah gontai aku berusaha berjalan menuju kamar mandi. Setibanya di kamar mandi, ternyata banyak orang dan itu berarti aku harus antre dulu sambil lalu menahan perut yang seakan disayat-sayat.
"Glubuk, glubuk, glubuk..."
Suara gemuruh telah terdengar dari alam perut, bergerak kesana kesini hingga perutku terasa semakin sakit dan seandainya boleh, aku ingin segera membawa para pemberontak itu ke tempat pengasingannya agar aku bisa lebih tenang, tapi ada sesuatu yang menghalangiku hingga aku harus menahan sakit sekuat-kuatnya.
"Nol, ngapain kamu di sini?" Tanyanya
"Yah pakai nanya lagi. Ya, biasanya kalau orang lagi nangkring di sini mau ngapain?" Tanyaku balik.
"Ya biasanya kalau nggak BAB ya BAK" jawabnya
"Nah, itu tahu" ucapku.
Ayis, ia merupakan salah satu teman karibku yang bisa dibilang tidak jauh beda denganku alias konslet nomor 12, tapi sekonslet apapun otak kita, tentu tidak bisa diremehkan begitu saja. Karena itu angin gini-gini nih udah pernah dapat juara 3 lomba komedi tingkat nasional. 

Baca selengkapnya di sini

Tags : Hari Santri 2018 , Lomba Cerpen , PKB ,

Berita Terkait