Menyoal Kenaikan Harga Makanan dan Minuman Awal Januari 2019

| Selasa, 18/12/2018 17:17 WIB
Menyoal Kenaikan Harga Makanan dan Minuman Awal Januari 2019 Penjual cabe, bawang merah dan sayuran di pasar menjajakan dagangannya (dok Radarbangsa)

Oleh: Shinta Dwi Nur Laili*

Udara gerah terasa panas
Badan lesu terasa lemas
Harga makanan seperti emas
Kehidupan rakyat makin pedas
 
RADARBANGSA.COM - Setiap tahunnya kenaikan harga barang hampir selalu terjadi. Di akhir tahun 2018 inipun kenaikan harga sangat memberatkan masyarakat. Kenaikan harga adalah masalah ekonomi atau masalah kenaikan harga dapat dikatakan masalah ekonomi makro. Mengapa kenaikan harga ini menjadi suatu masalah? Hal ini karena kenaikan harga dapat mempengaruhi kesejahteraan konsumen dan produsen.

Dengan adanya kenaikan harga akan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat. Karena berdasarkan hukum permintaan dan penawaran, jika harga naik maka daya beli masyarakat akan turun. Dan sebaliknya jika harga turun, maka daya beli masyarakat akan naik. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) akan menaikan harga barang pada awal 2019. Adhi S Lukman selaku ketua umum GAPMMI kememperkirakan harga makanan dan minuman akan naik di kisaran 5-10 persen pada awal 2019.

Kenaikan harga ini mayoritas terjadi pada produk dalam kemasan, seperti minuman, sayur-mayur, mi instan, roti, dan biscuit. Proyeksi kenaikan harga ini merujuk pada penurunan margin keuntungan yang terpaksa ditanggung pengusaha sejak rupiah melemah hingga melewati level Rp14.900 per dolar Amerika Serikat per (AS).

Industri mamin merupakan salah satu sektor produksi yang banyak menggunakan bahan baku impor, sehingga melemahannya rupiah saat ini otomatis membuat biaya penyediaan bahan baku menjadi meroket, sehingga selisih biaya produksi dengan keuntungan yang didapat kian menipis. Hal itu juga mempengaruhi belanja modal yang semakin tinggi karena beberapa bahan baku masih diimpor. Tentu saja hal tersebut memberikan dampak buruk bagi masyarakat terutama bagi kalangan menengah kebawah. Selain itu, Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,75 persen yang juga berimbas pada mahalnya biaya dana untuk modal kerja.

Kenaikan harga makanan dan minuman dipastikan tidak akan dilakukan tahun ini. Karena diperkirakan pelaku usaha masih mampu menahan diri untuk menaikkan harga sampai Desember. Karena agak sulit menaikkan harga di tengah jalan seperti ini. Biasanya kenaikan harga terjadi pada bulan  Januari dan dilihat bahwa masih ada ketersediaan pasokan dan juga untuk menjaga daya beli masyarakat. Meskipun, akan memangkas keuntungan yang dikantongi pelaku usaha. Dan Pasalnya, beberapa komponen lain juga naik. Seperti kenaikan upah buruh dan harga kemasan. Kenaikan upah buruh di beberapa daerah membuat produsen terpaksa menghitung ulang beban produksi. Ditambah kenaikan harga bahan baku kemasan, terutama kemasan plastik yang naik 9% akibat kenaikan harga minyak bumi.

Para pengusaha mamin masih terus berusaha mempertahankan harga jual, meski margin terus tergerus. Untuk itu, pengusaha ingin pemerintah memberi kebijakan konkrit yang bisa membantu dunia usaha agar masih bisa menahan kenaikan harga produk. Pasalnya, ketika pengusaha egois menaikkan harga, bukan tidak mungkin pemerintah juga yang akan terciprat dampaknya karena berpotensi menimbulkan inflasi.

Ia mengusulkan setidaknya ada empat kebijakan yang bisa diambil pemerintah untuk menolong industri mamin. Pertama, mensinkronkan regulasi di tingkat hulu ke hilir. Sebab, tak sedikit regulasi berbelit membuat pengusaha harus mengeluarkan biaya berlebih demi melancarkan masalah produksi. Kedua, mensinkronkan pula kebijakan di tingkat pusat dan daerah. Ketiga, memberikan insentif bunga rendah bagi pembiayaan kegiatan ekspor industri mamin. Ia bilang, insentif bunga ini bisa dibuat seperti program Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Upaya pemerintah dalam menstabilkan harga kebutuhan pokok semakin solid. Hal ini terbukti dari capaian inflasi yang berjalan sesuai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 3,5 persen.
 
*Prodi Manajemen UMM

Tags : Inflasi , Ekonomi , Harga Makanan