Gus Muhaimin, Sang Raja Para Lebah

| Rabu, 21/08/2019 09:10 WIB
Gus Muhaimin, Sang Raja Para Lebah Gus Muhaimin diangkat para kader PKB usai ditetapkan kembali memimpin DPP PKB secara aklamasi (dok Radarbangsa/BangAL)

Oleh: Ismail Manggaga*

RADARBANGSA.COM - Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2019 yang digelar di Nusa Dua Bali selama tiga hari merupakan perhelatan besar dan silaturahim seluruh kader PKB sejak pesta demokrasi Pemilu serentak tahun 2019. Partai yang dideklarasikan pada tanggal 23 Juli 1998 dan telah berusia 21 tahun ini sedang mengecap manisnya perjuangan partai setelah beberapa dekade pemilu pernah terpuruk dengan konflik internal dan baru melewati beberapa proses Pemilu dengan perolehan suara yang kembali signifikan setelah pemilu 2014.

Pada pemilu tahun 2004 PKB memperoleh suara 10,57 persen (11.989.564) suara dan mendapatkan 52 kursi di DPR. Tahun - tahun berat dilewati PKB pada Pemilu 2009 dalam kondisi internal yang diterpa masalah dan cobaan besar dengan perpecahan partai, sehingga berdampak pada hasil pemilu yang hanya mampu meraih suara 4,94 persen (5.146.122) suara dengan 27 kursi di DPR.

Di bawah kepemimpinan Abdul Muhaimin Iskandar yang tetap berjuang di tengah prahara partai, pemilu 2014 menjadi momentum kebangkitan PKB dengan perolehan suara dua kali lipat dari sebelumnya sebanyak 9,04 persen (11.298.954) suara dengan 47 kursi DPR. Pada pemilu serentak tahun 2019 yang baru saja kita lewatkan, PKB kembali mendapatkan suara yang meningkat dengan perolehan 9,69 persen (13.570.097) suara dengan 58 kursi di DPR RI.

Manisnya madu kemenangan hari ini, tentunya bukan sebuah proses yang gampang dan tanpa kendala, ada sejarah perjuangan yang diukir, manuver cantik yang ditoreh, dan lelahnya perjuangan para kader di seluruh Indonesia. Semuanya berasal dari pemimpin yang handal, kader yang berperan sebagai pekerja partai, perawat partai, pencari dan pengumpul suara yang saling bersinergi membentuk jaringan kerja yang solid dan kuat.

Hingga tak salah, kalau ikon lebah madu di logo Muktamar PKB 2019 menjadi sebuah tanda dan penanda bagi semua kader bahwa manisnya sebuah madu kemenangan berasal dari sebuah kerja keras dan kerja cerdas dari seorang pemimpin dan pekerja partai yang solid dan berkomitmen. Ibaratkan sebuah koloni lebah, memiliki perannya masing masing sebagai lebah pemimpin, lebah pekerja, lebah pencari, lebah perawat dan lebah pengumpul.

Sebagai seorang pemimpin, Gus Muhaimin ibaratkan Raja Lebah yang dengan berbagai gaya kepemimpinannya mampu menjaga keharmonisan dalam sebuah partai besar, yang pada tahun 2014 lalu pernah dijuluki agak nyeleneh oleh seorang pengamat politik sebagai pemimpin yang cerdik dan licik, namun sampai hari ini Gus Muhaimin tetap mampu dan tidak berhenti menelurkan gagasan-gagasan baru dalam partai yang fenomenal, momentum dan berbuah manis.

Sosok Gus Muhaimin, adalah sosok Raja Lebah yang mampu mengonsolidasi flatform dan kerja kerja partai, ibarat sebuah pasukan lebah dengan pembagian yang solid dan terstruktur. Seyogyanya, setiap kader itu ibarat lebah dalam koloni yang memiliki peran dan fungsinya dalam memberikan manfaat dan kemaslahatan. Lebah pekerja memiliki tanggungjawab yang berbeda beda sesuai dengan usia dan proses yang telah dilaluinya, sehingga dalam tubuh PKB diharapkan tidak ada istilah kader karbitan tapi semua berproses berdasarkan tanggung jawab masing-masing sebagai kader partai dalam bentuk kader struktural partai maupun sayap-sayap partai seperti Garda Bangsa, Garda BMI, Perempuan Bangsa, Gemasaba, Lakumham PKB dan lain-lain.

Lebah pekerja untuk memperoleh madu sekitar 375 gram harus mondar mandir sebanyak 75.000 kali dan menempuh jarak terbang yang setara dengan 4-6 kali keliling bumi, sehingga istilah politik silaturahim dari PKB selayaknya merupakan nafas gerak kader yang tak pernah berhenti untuk terbang menghasilkan dan menebarkan  manisnya sari pati dari Mabda’ Siyasiy PKB.

Lebah perawat ibarat sesepuh dan dewan penasehat partai yang selalu menyuntikkan energi energi positif dan memberi makanan batiniah, berkah dan sebagai mata air pengetahuan yang tiada henti bagi semua kader maupun pemimpin, sehingga bisa menajamkan mata batin dan gerakan partai terhadap komitmen PKB terhadap kebangsaan dan keindonesiaan.

Lebah pengumpul dan pencari adalah diibaratkan kader kader muda dan pemula PKB yang progresif, yang menguasai jaringan dan informasi dan teknologi dan berasal dari berbagai keragaman suku, budaya, agama, komunitas,passion dan style. Mereka bertebaran menemukan dan menyebarkan gagasan gagasan yang brilliant dan membumi bagi kemajuan partai di lingkungan dan gerakannya masing-masing.

Pada Muktamar PKB 2019 di Nusa Dua Bali, salah satu agenda besar adalah memilih pemimpin. Dalam dunia lebah, juga ada cara tersendiri dalam memilih ratu lebah sebagai pemimpin. Mereka terpilih berdasarkan beberapa kriteria, tak hanya besar dan berkuasa, namun tugas sang pemimpin (Raja Lebah) mampu kawin dan menghasilkan banyak telur. Lebah tidak menjadi Raja dan pemimpin karena sekedar memakan royal jelly, Namun mereka dilahirkan dengan metabolisme yang dirancang untuk dapat berproses sehingga mampu bertahan lama memberi kehidupan pada koloni.

Dan kita tentu bisa menilai bahwa Gus Muhaimin adalah sosok yang masih memiliki kebesaran dan power dalam mengendalikan partai besar ini tetap bisa solid dan komitmen terhadap cita cita bersama para pendiri partai, pemimpin yang mampu mengawinkan ide dan gagasan-gagasan baru dari luar bagi kemajuan partai dan menelurkan gebrakan dan manuver manuver brilliant yang tak mampu dibaca oleh orang biasa. Dan yang terakhir, sejarah mencatat bahwa Gus Muhaimin adalah sosok yang dilahirkan, disiapkan dan dirancang oleh Gus Dur untuk berproses dan membawa partai hijau ini tetap bisa memberi kehidupan bagi Indonesia.

Perjalanan partai memang masih sangat panjang, tentu dari kita akan menemukan masa dimana kita akan digantikan oleh generasi yang lain. Tapi selama masih mampu berbuat dan berkehendak, matipun merupakan salah satu cara lebah jantan mempertahankan kelangsungan koloni. Dan kita tentu tidak bersiap mengakhiri nafas dan mati tanpa memberi manfaat kepada PKB dan Indonesia.

Selamat memimpin kembali PKB, Gus Muhaimin! Kami akan setia pada pemimpin dan menyebar seperti lebah madu yang hanya menghasilkan yang terbaik diantara yang baik.

*Penulis adalah kader muda PKB Sulawesi Selatan.

Tags : Gus Muhaimin , Raja Lebah , Muktamar PKB

Berita Terkait