Menaker: Era Ekonomi Digital Butuh Transformasi Industri dan Ketenagakerjaan

| Selasa, 30/01/2018 18:16 WIB
Menaker: Era Ekonomi Digital Butuh Transformasi Industri dan Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri (Nenteri Ketenagakerjaan RI). (Dok Kemnaker RI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengatakan era ekonomi digital saat ini akan membutuhkan transformasi dibidang industri dan ketenagakerjaan.

"Era ekonomi digital akan mempengaruhi banyak hal dibidang ketenagakerjaan. Industri akan dipaksa bertransformasi menjadi industri model baru yang berbasis teknologi. Jika tidak dikelola dengan baik, ini bisa mengalami guncangan industrial," ujar Menaker ketika membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ketenagakerjaan di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa, 30 Januari 2018.

Apabila Perusahaan tidak siap menghadapi perubahan ke ekonomi digital, maka lanjut Hanif, perusahaan bisa menjadi syok dan bangkrut. Selain itu, dibidang tenaga kerja juga akan mengalami syok jika tidak bisa mengikuti perubahan teknologi tersebut.

"Transformasi industri penting agar bisa dikelola dengan baik. Itu juga akan mengubah karakter tenaga kerja dimasa depan," ujarnya seperti dikutip antaranews.com.

Hanif menuturkan, perubahan tersebut juga akan membunuh sebagian jenis pekerjaan dimasa kini namun akan menumbuhkan pekerjaan-pekerjaan baru di masa depan. Pekerjaan-pekerjaan baru itu disebutnya akan membutuhkan penguasaan keterampilan baru sehingga pemerintah akan menggenjot akses kepada pelatihan vokasional bagi para pekerja.

Ia berharap, pihak swasta dapat berinvestasi kepada peningkatan keterampilan tenaga kerja baik melalui penyelenggaraan pelatihan maupun melalui program pemagangan.

"Saya kira bagus, industri harus memimpin dalam investasi sumber daya manusia. Di negara maju investasi SDM dari industri ini mencapai 70 persen, baru sisanya 30 persen dilakukan pemerintah. Di Indonesia belum, masih dilakukan secara bertahap," ujarnya.

Tags : Menaker RI , Transformasi Ketenagakerjaan , Ekonomi Digital

Berita Terkait