Menteri Pertanian Jelaskan Alasan Pemerintah Impor Jagung

| Selasa, 06/11/2018 19:35 WIB
Menteri Pertanian Jelaskan Alasan Pemerintah Impor Jagung Andi Amran Sulaiman (Menteri Pertanian RI).

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan rencana Pemerintah melakukan impor jagung sebesar 50 ribu sampai maksimal 100 ribu ton adalah sebagai alat kontrol untuk menjaga stabilitas harga pakan ternak. Mentan menegaskan bahwa impor ini tidak akan dilepas ke pasar.

"Ini baru mau impor 50 ribu ton, itu pun pemerintah impor bukan dilepas. Kalau nanti harga turun, tidak mungkin dikeluarkan. Jadi, impor ini sebagai alat kontrol saja," kata Amran di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa, 6 November 2018.

Mentan menjelaskan, jagung impor ini hanya didistribusikan jika harga pakan mengalami kenaikan tajam. Selain itu, kebijakan ini untuk melindungi peternak kecil.

Ia menyampaikan bahwa produksi jagung Indonesia saat ini tercatat masih surplus 330 ribu ton jika menghitung dai neraca ekspor 380 ribu ton dan impor 50 ribu ton. Namun, anomali ini terjadi karena perusahaan-perusahaan besar telah menyerap produksi jagung nasional dan tidak mengimpor gandum untuk campuran pakan.

Pemerintah pun, lanjutnya, mengeluarkan jatah pasokan jagung untuk perusahaan besar sebanyak 200 ribu ton. Artinya, stok jagung dalam negeri lebih banyak diserap oleh perusahaan besar, daripada peternak kecil.

"Akhirnya peternak kecil berteriak, sementara perusahaan besar diam. Peternak kecilnya berteriak karena tidak pakai gandum. Itu yang tidak dipahami kenapa perlu impor untuk melindungi peternak kecil," tuturnya. 

Tags : Impor Jagung , Kementan RI , Peternak Kecil

Berita Terkait