Kinerja Semakin Baik, Bank Mandiri Bukukan Laba 23,4% di Triwulan I-2019

| Selasa, 30/04/2019 16:57 WIB
Kinerja Semakin Baik, Bank Mandiri Bukukan Laba 23,4% di Triwulan I-2019 Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (gambar: gurupendidikan.co.id)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Bank Mandiri mencetak pertumbuhan kredit sebesar 12,4 persen secara yoypada teiwulan I - 2019, menjadi Rp 790,5 triliun. Kondisi ini lebih cepat dari laju industri perbankan yang semakin solid, yang mana per Februari 2019 hanya tumbuh 12,1 persen.

Dari capaian tersebut, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba sebesar 23,4 persen yoy, menjadi Rp 7,2 triliun. Adapun aset Bank Mandiri pada periode tersebut tercatat sebesar Rp 1.206,0 triliun, naik 9,8 persen dari akhir Maret 2019.

Pencapaian tersebut terutama didorong oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 15,05 persen yoymenjadi Rp 22,0 triliun, pendapatan operasional selain bunga ataufee based incomeyang meningkat sebesar 3,0 persen yoymencapai Rp 6,2 triliun.

Selain itu, capaian tersebut juga diiringi dengan penurunan biaya CKPN dan penghematan biaya operasional yang terkendali dan tumbuh single digit.

Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad Siddik Badruddin berujar, perseroan juga berhasil memperbaiki kualitas kredit yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dari 3,32 persen pada triwulan I/2018 menjadi 2,68 persen pada triwulan I/2019, sehingga memangkas alokasi biaya pencadangan perseroan menjadi Rp 2,8 triliun dari Rp 3,8 triliun atau berhasil turun sebesar 28,1 persen yoy.

Penurunan biaya CKPN tersebut merupakan cerminan progres perbaikan kualitas kredit, pelaksanaan collectionyang efektif, serta kedisiplinan restrukturisasi kredit.

“Membaiknya rasio NPL Bank Mandiri tersebut disebabkan oleh adanya perbaikan kualitas kredit di hampir seluruh segmen bisnis dan penguatan manajemen risiko, serta keberhasilan dalam melakukan shiftingportfolio kredit. Secara keseluruhan, tren penurunan ini mendorong kami semakin dekat dengan kisaran target NPL tahun ini sebesar 2,5 persen - 2,7 persen” ujar Siddik dalam rilisnya.

Dari total penyaluran kredit tersebut, Siddik melanjutkan, penyaluran kredit produktif tercatat sebesar Rp 522,6 triliun atau 76,3 persen dari portofolio kredit bank only. Rinciannya, kredit modal kerja (bank only) sebesar Rp 295,8 triliun atau tumbuh 7,0 persen yoydan kredit investasi mencapai Rp 226,7 triliun, naik 13,6 persen yoy.

Siddik menambahkan, laju ekspansi perseroan itu ditopang oleh dua segmen utama, yakni corporatedan retail, terutama kredit microdan consumer.Pada akhir Maret 2019, pembiayaan segmen corporate mencapai Rp 301,9 triliun, tumbuh 17,9 persen yoy, segmenmicro bankingtumbuh 24,4 persen yoy menjadi Rp 106,5 triliun, dan kreditconsumertumbuh 9,2 persen yoy menjadi Rp 87,2 triliun.

Hingga Maret 2019, kredit infrastruktur yang telah disalurkan Bank Mandiri sebesar Rp 177,8 triliun. Kredit tersebut disalurkan kepada 7 sektor utama, yakni transportasi (Rp 38,9 triliun), tenaga listrik (Rp 35,6 triliun), migas & energi terbarukan (Rp 27,4 T), konstruksi (Rp 20,5 triliun), Jalan tol (Rp 17,7 triliun), telematika (Rp 16,8 triliun), perumahan rakyat & fasilitas kota (Rp 9,6 triliun), dan infrastruktur lainnya (Rp 11,3 triliun).

Tags : Bank Mandiri , Ekonomi

Berita Terkait