Indonesia dan Jepang Jalin Kerjasama TITP, Menaker: Optimalisasi Penguatan SDM

| Selasa, 03/09/2019 19:35 WIB
Indonesia dan Jepang Jalin Kerjasama TITP, Menaker: Optimalisasi Penguatan SDM M Hanif Dhakiri (Menteri Ketenagakerjaan RI). (Dok Kemanker RI)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menghadiri Forum Bisnis Ketenagakerjaan di Matsuyama, Jepang, 2 Septemeber 2019 waktu setempat. Dalam forum tersebut, kedua negara sepakat menjalin kerjasama seperti Tenaga Kerja Berketerampilan Spesifik (Spesified Skilled Workers (SSW) dan kerja sama pemagangan (Technical Intern Training Program/TITP).

Menaker Hanif berharap pemagangan melalui TITP dapat memberikan kesempatan yang luas bagi kaum muda Indonesia untuk mendapatkan pengalaman bekerja (workplace-based training).

"Sehingga, mereka memperoleh kompetensi dan daya saing untuk bekerja di dalam maupun di luar negeri atau berusaha mandiri setelah menyelesaikan program pemagangan di Jepang," terang Menaker Hanif.

Baca Juga: Menaker Apresiasi Regulasi Baru Jepang Bidang Pemagangan dan Penempatan TKA

TITP sebut Menaker Hanif, juga memperkuat kerja sama bidang pemagangan antara Indonesia dan Jepang yang telah terjalin lama. Sejak tahun 1993, Kemnaker telah memberangkatkan lebih dari 80 ribu orang peserta pemagangan ke Jepang. Dimana 60 ribu orang diantaranya telah kembali ke Indonesia, dan 20 ribu orang lainnya masih berada di Jepang.

Pemagangan melalui TITP ini merupakan salah satu optimalisasi penguatan SDM, selain pelatihan vokasi di BLK dan pemagangan di dalam negeri berbasis jabatan.

"Kedua kerangka kerja sama baik SSW dan TITP ini harus cepat diimplementasikan guna memberikan manfaat kedua negara," kata Menaker Hanif.

Menaker Hanif juga mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kontribusi Jepang karena sudah berinvestasi dan membuka lapangan kerja di Indonesia sehingga anak-anak muda Indonesia bisa bekerja di perusahaan Jepang yang ada di Indonesia maupun di Jepang itu sendiri.

Dalam Forum Bisnis Ketenagakerjaan ini, Menaker Hanif mengajak para investor untuk berberinvestasi di Indonesia khususnya pelatihan bahasa Jepang.

"Pemerintah Indonesia akan memberikan kemudahan bisnis dan berinvestasi bagi para investor yang akan berinvestasi di Indonesia khususnya pelatihan bahasa jepang. Saya percaya dengan komitmen untuk berinvestasi di bidang pelatihan bahasa Jepang itu maka kerja sama bidang penempatan dan pemagangan akan lebih berkelanjutan," tutup Hanif.

Tags : Menaker , Kerjasama Pemagangan , Indonesia , Jepang