Menperin Agus Pacu Produktivitas Industri dan Tingkatkan Daya Saing Global

| Sabtu, 02/11/2019 06:58 WIB
Menperin Agus Pacu Produktivitas Industri dan Tingkatkan Daya Saing Global Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang (foto kemenperingoid)

JAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kementerian Perindustrian bertekad untuk terus meningkatkan produktivitas industri manufaktur guna memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga mengisi permintaan ekspor. Berbagai langkah strategis telah dijalankan untuk merevitalisasi industri manufaktur di dalam negeri agar konsisten menjadi sektor pengggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Indonesia punya pasar yang sangat besar. Ini menjadi potensi untuk memacu produktivitas industri kita, sekaligus kita juga fokus mendorong daya saingnya agar bisa lebih kompetitif lagi di kancah global,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Jumat 1 November 2019.

Menperin Agus menyampaikan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan untuk melakukan transformasi sektor manufaktur di dalam negeri supaya mampu menghadapi perkembangan era industri 4.0. Implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0 diyakini akan membangkitkan kembali industri manufaktur di Tanah Air.

“Dengan pemanfaatan teknologi industri 4.0, akan mendorong peningkatan produktivitas sektor industri secara lebih efisien. Hal ini karena telah terbangunnya konektivitas melalui teknologi digital. Misalnya, menggunakan internet of things atau artificial intelligence,” paparnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan produksi industri manufaktur skala besar dan sedang pada triwulan III-2019 naik sebesar 4,35 persen (y-on-y) terhadap triwulan III-2018. Kenaikan tersebut, terutama disebabkan oleh peningkatan produksi di sektor industri pencetakan dan reproduksi media rekaman sebesar 19,59 persen.

Selanjutnya, ditopang oleh industri pakaian jadi, yang pertumbuhan produksinya naik 15,29 persen, kemudian disusul industri minuman (naik 15,19 persen), industri pengolahan lainnya (naik 12,52 persen), dan industri makanan (naik 5,13 persen).

Sementara itu, jika pertumbuhan produksi industri manufaktur skala besar dan sedang pada triwulan III-2019 dibandingkan secara q-to-q terhadap triwulan II-2019, naik sebesar 5,13 persen. Industri yang mengalami kenaikan produksi tertinggi adalah industri barang galian bukan logam sebesar 14,15 persen.

Selanjutnya, diikuti industri alat angkutan lainnya, yang pertumbuhan produksinya naik 11,25 persen, industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bamboo, rotan dan sejenisnya (naik 11,22 persen), industri kendaraan bermotor, trailer dan semitrailer (naik 10,40 persen), serta industri makanan (naik 9,90 persen).

Menperin optimistis, penerapan industri 4.0 akan membawa Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara di dunia yang punya perekonomian terkuat pada tahun 2030. “Ini merupakan aspirasi besar dari roadmap Making Indonesia 4.0,” imbuhnya.

Tags : Menperin , Agus , Industri , Manufaktur

Berita Terkait