Kemendag Dorong Implementasi Sistem Resi Gudang di Pedesaan

| Selasa, 12/11/2019 14:33 WIB
Kemendag Dorong Implementasi Sistem Resi Gudang di Pedesaan Gedung Kementerian Perdagangan (foto: kemendag.go.id)

SURAKARTA, RADARBANGSA.COM - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Tjahya Widayanti mengungkapkan, Bappebti selaku regulator, terus berupaya mendorong penguatan dan implementasi Sistem Resi Gudang (SRG) di pedesaan.

Menurutnya, Gudang SRG merupakan salah satu instrumen penting penggerak sistem perekonomian di wilayah pedesaan, khususnya yang sudah mempunyai Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) atau Koperasi Potensial.

“Bumdes atau koperasi sebagai lembaga penggerak ekonomi di wilayah pedesaan diharapkan mampu membantu para petani menjaga kestabilan harga produk pertanian. Pada saat panen raya, Bumdes atau koperasi diharapkan dapat menampung hasil panen petani di SRG,” ujar Tjahya dikutip kemenag, Senin 11 November 2019.

Bumdes yang memenuhi persyaratan sebagai lembaga SRG, lanjutnya, dapat menjadi pengelola gudang SRG. Sedangkan, yang tidak memenuhi persyaratan dapat berperan sebagai penyimpan barang yang mengumpulkan komoditas dari petani anggotanya untuk disimpan di gudang SRG. Bappebti Kemendag bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian PDTT akan mengidentifikasi Koperasi dan Bumdes potensial untuk didorong menjadi pengelola gudang SRG.

“Kemendes PDTT menyampaikan sudah ada dua Pemerintah Kabupaten di Indonesia yang telah memiliki Bumdes yang baik dan telah berbentuk badan usaha berbadan hukum perseroan terbatas (PT), yaitu Dompu dan Lebak. Pada kedua lokasi tersebut, SRG berpotensi dikelola oleh Bumdes. Sementara itu, Kemenkop UKM akan mengidentifikasi koperasi yang potensial untuk menjadi pengelola gudang SRG di delapan lokasi lainnya,” ungkap Tjahya.

 

Tags : Kemendag , Sistem Resi Gudang

Berita Terkait